Beranda ENERGI Migas Venezuela Gagas Pembekuan Produksi Minyak

Venezuela Gagas Pembekuan Produksi Minyak

Nicolas Moduro dan Vladimir Putin. Sumber: sputniknews.com

TAMBANG, JAKARTA. HARGA minyak yang sempat naik, ternyata kini turun lagi. Maka, Presiden Venezuela, Nicolas Moduro pun menghubungi koleganya, kepala pemerintahan negara produsen minyak, untuk bertemu. Moduro menggagas perlunya pembekuan tingkat produksi agar harga minyak tidak makin terpuruk. Minyak merupakan sumber utama pemasukan Venezuela.

 

Venezuela, salah satu negara anggota OPEC, mengalami krisis ekonomi dan politik akibat jatuhnya harga minyak.

 

‘’Hari ini saya berbicara dengan Raja Salman dari Saudi Arabia. Saya juga bicara dengan Emir Qatar. Saya juga mengirim pesan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putih. Saya juga akan berbicara dengan Presiden Rohani dari Iran. Saya selalu berkomunikasi dengan Presiden Correa dari Ecuador. Komunikasi dengan anggota OPEC dan non-OPEC selalu saya lakukan,’’ kata Nicolas Moduro, dalam pidato mingguan di televisi.

 

Katanya, Venezuela berupaya keras mendorong harga minyak stabil di US$40 per barel.

 

Menteri Perminyakan Venezuela, Eulogio del Pino mengatakan, pertemuan antara negara produsen anggota OPEC dan non-OPEC akan dilaksanakan dalam waktu dekat. ‘Sehingga anggota OPEC dan non-OPEC bisa melihat dengan jernih skenario musim dingin mendatang,’’ lanjut Eulogio del Pino.

 

Setelah harga kembali naik pada semester pertama tahun ini, harga minyak kembali turun, mulai akhir Juni, sehingga berada di kisaran $40 per barel. Rendahnya harga terjadi akibat adanya kelebihan pasokan minyak mentah dan minyak olahan.

 

Tapi, ide Venezuela untuk pertemuan darurat itu disambut dengan skeptis. Bank ANZ dalam analisanya menyatakan hari ini, ‘’Proposal OPEC ini yang akan disambut dengan penuh keraguan oleh investor.’’

 

Pemerintah Rusia dalam pernyataannya, Senin lalu mengatakan hal mirip. Katanya, hingga kini Rusia belum merasakan perlunya pertemuan untuk membekukan produksi minyak.