Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan energi terbarukan terkemuka di Asia Pasifik, Vena Energy, hari ini mengumumkan penandatanganan perjanjian kerangka kerja penting dengan beberapa perusahaan. Suntech, produsen terkemuka modul fotovoltaik dan sel surya silikon kristal. Kemudian Powin, penyedia platform penyimpanan energi global, perangkat lunak, dan layanan jasa yang terintegrasi; dan REPT Battero, produsen sel baterai terkemuka untuk sistem penyimpanan energi, untuk ekspansi rantai pasokan energi terbarukan di Indonesia.
Perjanjian Kerangka Kerja ini bertujuan untuk menjajaki potensi pembentukan lini produksi lokal untuk komponen panel fotovoltaik surya dan sistem penyimpanan energi. Komponen-komponen ini juga dimaksudkan untuk mendukung megaproyek hibrida Vena Energy di Pulau Batam yang saat ini sedang dikembangkan. Proyek ini akan memiliki kapasitas lebih dari 2 GW tenaga surya dan sistem penyimpanan energi baterai yang berpotensi menampung lebih dari 8 GWh energi bersih, menjadikannya salah satu inisiatif energi terbarukan yang paling signifikan di Asia Tenggara.
Acara penandatanganan yang berlangsung di Jakarta ini juga menjadi ajang penandatanganan perjanjian kemitraan antara Vena Energy dengan Shell Eastern Trading Pte. untuk ekspor energi terbarukan yang dihasilkan oleh megaproyek hibrida yang diusulkan Vena Energy ke Singapura.
Di bawah naungan “Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience 2050” yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2021, Perjanjian Kerangka Kerja ini mendukung aspirasi pemerintah Indonesia untuk menyelaraskan tujuan iklim dengan tujuan nasional dan internasional, menekankan pada pengembangan potensi lokal, meningkatkan literasi iklim, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Rachmat Kaimuddin, Deputi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, turut hadir dalam acara tersebut dan menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerangka Kerja yang sangat penting ini.
“Kami merasa terhormat dapat menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerangka Kerja yang sangat penting ini oleh Yang Mulia, Bapak Rachmat Kaimuddin, Wakil Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Transportasi. Vena Energy telah mendukung Indonesia dalam perjalanan transformasi energi hijau sejak tahun 2015, dengan mengoperasikan lima proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin darat dengan total 114 MW,”ungkap Nitin Apte CEO Vena Energy.
Ia juga mengatakan, dengan Perjanjian Kerangka Kerja ini, Vena ingin berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan rantai pasokan domestik yang produktif di sektor energi terbarukan, sehingga akan mendukung rencana transisi energi Indonesia dan meningkatkan ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja, mendorong ekspansi industri, dan membuka peluang ekspor di sektor yang sedang berkembang ini. “Kami berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas dukungannya yang berkelanjutan, dan kami berharap dapat mempercepat tujuan jangka panjang untuk mencapai rendah karbon dan ketahanan iklim.”Nitin.
“Sebagai produsen modul fotovoltaik (PV) terkemuka di dunia, Suntech telah berusaha untuk menghadirkan produk PV berkualitas tinggi, andal, dan hemat biaya selama 22 tahun terakhir. Kami akan terus mengabdikan diri untuk mendukung perkembangan pasar Indonesia dan memberikan kinerja tertinggi bagi pelanggan.” ujar Eric Li, Wakil Presiden Penjualan Suntech Power.
Dijelaskan pula bahwa sebagai tolak ukur kualitas dalam industri fotovoltaik, Suntech juga telah menjadi perwakilan kemampuan pengembangan fotovoltaik China kepada dunia. Dengan melakukan upaya yang stabil di bidang energi terbarukan, kami dapat memungkinkan bisnis mencapai tujuan keberlanjutan mereka, dan berkontribusi pada kemajuan ekosistem hijau dan rendah karbon secara global.
“Perusahaan induk REPT, Tsingshan Group memulai di pasar Indonesia pada tahun 2009 dengan kawasan industri nikel, dan penandatanganan kerangka kerja hari ini menandai langkah lain dalam memperluas rantai pasokan. Kami berencana untuk mendirikan pusat manufaktur baterai di Indonesia, dan kami sangat yakin dapat mempercepat pengembangan industri energi terbarukan dan menciptakan landasan yang kokoh yang akan mendukung proyek-proyek Vena Energy di Indonesia, serta proyek-proyek global” ujar Dr. Cao Hui, Ketua dan CEO REPT Battero.
Ditambahkan pun, “Indonesia memiliki rencana ambisius untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060 dengan beralih dari energi konvensional ke energi bersih, dan kami telah mendemonstrasikan produk dan solusi baterai berkualitas tinggi kami, terakhir di Pameran Solartech Jakarta dan Pameran SNEC Shanghai, selain rekam jejak kasus penggunaan yang berhasil dan strategi untuk mendukung netralitas karbon global dan pembangunan berkelanjutan”ungkap Chao.
Ia juga menyebutkan pihaknya yakin dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia, dan sejalan dengan inisiatif Belt and Road yang diusulkan oleh Pemerintah China, kami bertujuan untuk memberikan produk yang lebih berkelanjutan yang akan memastikan masa depan yang lebih hijau dan bersih di sini dan juga di negara lain.
“Menyadari komitmen bersama kami terhadap aksi keberlanjutan dan iklim, kami sangat senang mengumumkan kemitraan kami dengan Vena Energy. Dengan berkolaborasi dalam proyek hibrida transformatif ini, kami tidak hanya mendukung perekonomian Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja melalui manufaktur lokal, tetapi kami juga mempercepat perjalanan Singapura menuju tujuan keberlanjutan dan iklim yang ambisius. Bersama-sama, kami membuka jalan menuju masa depan yang lebih bersih dan tangguh untuk semua.”ujar Anthony Carroll, Presiden di Powin.
“Kami sangat senang bekerja sama dengan Vena Energy saat kami menjajaki peluang baru untuk menggunakan energi terbarukan guna membantu pelanggan mengurangi emisi karbon mereka,” tutup Zee Loh, General Manager, Shell Energy Singapore