Jakarta, TAMBANG – PT Vale Indonesia Tbk berhasil mencatat produksi nikel dalam matte sebesar 18.893 mt dan penjualan sebesar USD204,2 juta di triwulan kedua tahun 2018 (2T18).
Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Nico Kanter, mengatakan, produksi nikel dalam matte sekitar 10 persen lebih tinggi di 2T18 dibandingkan 1T18. Selain itu, pendapatan sekitar 20 persen lebih tinggi, disebabkan oleh lebih tingginya volume pengiriman dan rata-rata harga realisasi di 2T18. Pengiriman nikel dalam matte meningkat sekitar 9 persen menjadi 18.764 mt, dan rata-rata harga realisasi naik sekitar 10 persen menjadi 10.880 per ton di 2T18 dibandingkan di 1T18.
“Namun, dengan kondisi pasar yang naik turun, kami akan tetap fokus dalam mengoptimalisasikan kapasitas produksi kami, meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya,” kata Nico Kanter.
Beban pokok pendapatan Perseroan di 2T18 meningkat sebesar AS$12,7 juta hal ini sejalan dengan peningkatan produksi triwulan dari 17.141 mt di 1T18 menjadi 18.893 mt di 2T18. Beban pokok pendapatan per metrik ton nikel dalam matte di 2T18 sedikit lebih rendah dibandingkan di 1T18, meskipun harga bahan bakar meningkat di triwulan ini. Harga bahan bakar meningkat sebesar 5 persen per unit basis. Bahan bakar merupakan salah satu biaya terbesar Perseroan.
Jika dibandingkan dengan 1T18, konsumsi HSFO dan diesel di 2T18 menurun sebesar masing-masing 3 persen dan 2 persen, sedangkan konsumsi batu bara meningkat sebesar 3 persen. Penurunan dalam konsumsi HSFO dan diesel dan peningkatan penggunaan batubara didorong Proyek Konversi Batubara Tahap 2 (CCP2) untuk tanur pereduksi #2 yang telah dipasang dan dimulai di April 2018.
EBITDA PT Vale di 2T18 adalah sebesar USD66,1 juta, dibandingkan dengan USD43,2 juta di 1T18, hal ini terutama disebabkan oleh lebih tingginya pengiriman dan rata-rata harga realisasi. Kas dan setara kas Perseroan meningkat sebesar AS$185,9 juta pada 30 Juni 2018, dari AS$177,9 juta pada 31 Maret 2018. PT Vale akan terus melakukan kontrol yang hati-hati atas pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.
PT Vale telah mengeluarkan sekitar USD13,3 juta belanja modal dalam triwulan ini, turun dari USD6,5 juta di 1T18. Di tahun 2018, PT Vale berencana memproduksi sekitar 77.000 t nikel dalam matte.
“Di saat yang bersamaan, Perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing Perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utama Perseroan yaitu, keselamatan jiwa merupakan hal terpenting,” pungkas Nico.