Jakarta, TAMBANG – PT Vale Indonesia Tbk (Vale) berhasil memproduksi nikel dalam matte sebesar 18.008 ton pada kuartal III 2024. Angka ini naik dibanding dengan kuartal III 2023 yang mencapai 17.953 ton.
“Produksi PT Vale pada Kuartal III 2024 (3T24) dan periode sembilan bulan tahun 2024 (“9M24”) menunjukkan kinerja positif, mencapai total 18.008 metrik ton (“t”) yang merupakan peningkatan 9% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dan 52.783 t, atau meningkat 2% secara tahunan,” terang Chief Financial Officer Vale Rizky Putra dalam keterangan resmi, dilansir Rabu (6/11).
Produksi pada Kuartal III 2024 juga naik jika dibandingkan dengan Kuartal II 2024 yang hanya mencapai 16.576 ton. Jika dibandingkan dengan produksi 9 bulan pertama tahun 2023 yang mencapai 51.644 ton, produksi nikel matte Vale pada 9 bulan pertama tahun 2024 ini meningkat sebsar 2 persen atau 52.783 ton.
Rizky menerangkan capaian ini tidak lepas dari peningkatan produksi rata-rata bijih yang mencapai 1,79 persen.
“Hasil positif ini dapat dikaitkan dengan peningkatan rata-rata kadar bijih nikel dari operasi penambangan kami yang mencapai 1,79% (+4% dibandingkan dengan 2T24) serta didukung oleh peningkatan output kalsin yang dihasilkan dari prioritas ulang lingkup pekerjaan dan optimalisasi waktu perawatan di fasilitas pengolahan kami,” terangnya.
Pada triwulan ketiga tahun 2024, konsumsi High Sulphur Fuel Oil (HSFO) meningkat sebesar 11% dibandingkan dengan triwulan kedua, diimbangi oleh konsumsi batu bara yang lebih rendah, karena pemeliharaan fasilitas penggilingan batu bara selama 14 hari.
“Selama periode ini, harga HSFO dan batu bara juga naik masing-masing sebesar 5% dan 9%, sementara harga diesel turun sebesar 6%,” ungkapnya.
Kunjungi Area Pertambangan Vale, Forum KTT Sulteng Siap Wujudkan GMP
PT Vale melaporkan EBITDA sebesar AS$46,9 juta untuk triwulan ketiga tahun 2024, turun dari AS$72,4 juta pada triwulan kedua. Penurunan ini terutama disebabkan oleh harga realisasi nikel matte yang lebih rendah dan juga efek satu kali dari pemeliharaan fasilitas penggilingan batu bara di bulan September, yang menyebabkan konsumsi HSFO lebih tinggi untuk menggantikan penggunaan batu bara.
Selain itu, setelah terbitnya Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) kami, PT Vale mulai mengakumulasi kewajiban Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam bentuk pembagian 10% dari laba bersih, dengan total AS$3,6 juta untuk periode 3T24. Namun, pemenuhan kewajiban ini masih menunggu konfirmasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Setelah divestasi selesai pada bulan Juni, Perseroan saat ini tengah melaksanakan proses pemisahan dari Vale Base Metal, yang melibatkan biaya satu kali. Namun, kami melakukan transisi secara menyeluruh untuk memastikan proses berjalan lancar dan efisien. Selain itu, kami terus berupaya meningkatkan daya saing operasi Sorowako dengan biaya tunai per unit pendapatan yang tetap kompetitif pada AS$9.536 per ton pada selama Sembilan bulan pertama tahun 2024.
Pada 30 September 2024, kas dan setara kas Perseroan mencapai AS$771,2 juta, turun dari AS$832,1 juta pada 30 Juni 2024. Pada triwulan ketiga tahun 2024, PT Vale menginvestasikan AS$82,4 juta untuk belanja modal, meningkat dari AS$61,0 juta pada triwulan kedua. Peningkatan ini terutama ditujukan untuk proyek-proyek pertumbuhan untuk pengembangan tambang di masa mendatang.