Jakarta-TAMBANG. PT United Tractors Tbk telah menyiapkan dana sebesar US$10 hingga 20 juta untuk aktivitas eksplorasi penambangan emas selama satu tahun.
“Satu hingga dua tahun untuk eksplorasi,” kata Direktur Utama United Tractors, Gidion Hasan kepada wartawan setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa (21/4).
Februari lalu, melalui anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mengakuisisi 75,5% saham PT Sumbawa Jutaraya senilai US$2,57 juta.
Perusahaan itu berada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sebelum dibeli PAMA, saham tersebut dimiliki United Gold Resources Pte Ltd dan 5,5% yang dimiliki PT Sumbawa Mas Persada.
Gidion menilai, bisnis emas memiliki potensi yang menjanjikan sebagai bagian dari strategi diversikasi bisnis. Emas merupakan komoditas yang stabil dan memiliki risiko investasi yang aman.
“Kami memilih emas karena ini stabil,” ujarnya.
Langkah ini, diakui Gidion sebagai antisipasi perseroan dalam menyikapi industri tambang batu bara yang masih merosot. Dampak pelemahan itu dikatakan Gidion memaksa perseroan memangkas target produksi batu bara tahun ini sebesar 50% menjadi 3 juta ton dibandingkan tahun lalu yang sebesar 6 juta ton.
Saat ini, produksi batu bara United Tractors berasal dari tiga anak usahanya yaitu PT Asmin Bara Baronang, PT Duta Nurcahya (DN), dan PT Telen Orbit Prima (TOP).
“Ditahun ini, target produksi Asmin sekitar 2 juta ton, DN sekitar 500 ribu sampai 600 ribu ton, dan TOP sekitar 300 ribu ton,” rincinya.
Dalam RUPS itu, perseroan juga menyampaikan akan menambah alokasi belanja modal (capital expenditure) sekitar US$350 hingga US$400 juta atau sekitar Rp4,5 sampai 5,2 triliun di tahun ini.
Ia mengatakan hingga kuartal I tahun 2015, perseroan baru mengalokasikan capex sebesar US$35 juta atau sekitar Rp455 miliar. Dari total capex, lanjutnya, sekitar 80 hingga 90% dialokasikan untuk pengembangan dibisnis kontraktor melalui PAMA.
“Memang, capex paling besar tetap untuk Pamapersada, terutama untuk investasi alat berat seperti replacement dan maintenance,” terangnya.
Tahun ini, perseroan juga menargetkan kontrak batu bara sebanyak 110 juta ton. Sepanjang kuartal I-2015, perseroan sudah meraup kontrak sebanyak 25 juta ton.