Jakarta, TAMBANG – PT United Tractors Tbk (UT) melalui UT School kembali menyelenggarakan Pelatihan Operator Alat Berat Batch II di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Program ini bertujuan untuk mencetak operator alat berat asli Papua yang andal guna mendukung pembukaan dan persiapan lahan food estate di wilayah timur.
Pelatihan diselenggarakan di Markas Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) 11/Mit Anim, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan pada tanggal 12 Februari sampai dengan 10 Maret 2025.
Direktur UT School, Mochamad Hamdan Aziz, berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi Papua Selatan.
“Kami mengapresiasi dukungan Denzipur 11/Mit Anim dan seluruh pemangku kepentingan atas sinergi yang terjalin. Kolaborasi ini merupakan bentuk kontribusi nyata kami dalam mendukung Program Strategis Nasional Pemerintah,” ujar Hamdan Aziz dalam keterangan resmi, Senin (14/4).
Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa, mengapresiasi sinergi antara UT School dan Denzipur 11/Mit Anim yang telah memberikan manfaat signifikan bagi generasi muda di Kabupaten Merauke.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada UT School, Denzipur, instruktur, dan seluruh stakeholders yang telah mendukung terselenggaranya pelatihan ini. Harapannya, anak-anak asli Papua Selatan dapat mengikuti Batch III sebagai penduduk asli yang tinggal di daerah yang terimbas Program Strategis Nasional atau proyek lainnya” ucap Paskalis Imadawa.
PERHAPI Dorong Pemerintah Tertibkan Tambang Ilegal Di Kalteng
Pelatihan ini selaras dengan upaya Pemerintah Republik Indonesia dalam membuka lahan seluas 1 juta hektare di Merauke sebagai bagian dari Program Strategis Nasional Peningkatan Penyediaan Pangan. Keberhasilan program tersebut memerlukan sinergi lintas sektor, termasuk peran aktif dari dunia usaha.
Dalam pelaksanaannya, pelatihan batch II ini diikuti oleh 12 peserta yang terpilih dari 108 pendaftar. Program pelatihan dimulai dengan sesi Pembinaan Mental dan Sikap (Bintaslik) selama tiga hari di Markas Denzipur 11/Mit Anim, Distrik Tanah Miring, Merauke. Setelah itu, peserta menjalani lima hari pelatihan kelas (In-Class Training) yang memberikan pemahaman teoritis terkait pengoperasian alat berat.
Selanjutnya, program dilanjutkan dengan 16 hari praktik dasar pengoperasian excavator hidrolik, di mana setiap peserta ditargetkan mencapai waktu operasional minimal 10 jam. Sebagai tahap akhir, peserta mengikuti On-the-Job Training selama tiga bulan guna memperdalam keterampilan di lingkungan kerja sesungguhnya. Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta dapat mengoperasikan excavator hidrolik dengan benar dan aman, serta mampu menerapkan keterampilan tersebut di dunia kerja.
Melalui kegiatan ini, UT School berharap dapat terus memperluas kebermanfaatan pendidikan vokasi di berbagai daerah, serta mendorong terciptanya generasi muda Papua yang unggul, siap kerja, dan mampu bersaing di industri alat berat secara profesional.