Beranda Korporasi Turun 15%, Laba Bersih UNTR Rp9,5 Triliun di Semester I 2024

Turun 15%, Laba Bersih UNTR Rp9,5 Triliun di Semester I 2024

Laba bersih UNTR
Deretan alat berat produk Komatsu. Sumber: UNTR

Jakarta, TAMBANGPT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan laba bersih sebesar Rp 9,5 triliun pada Semester I 2024. Capaian ini turun 15 persen jika dibandingkan dengan Semester I tahun 2023 yang mencapai Rp 11,2 triliun.

“Penurunan laba bersih Perseroan sebesar 15% menjadi Rp9,5 triliun dari Rp11,2 triliun di semester pertama tahun 2023,” ujar Corporate Secretary, Sara K Loebis dalam keterangannya, Selasa (30/7).

Penurunan laba bersih ini imbas penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs. Pendapatan bersih UNTR tercatat sebesar Rp64,5 triliun. Angka ini atau turun sebesar 6% dari Rp68,7 triliun di periode yang sama tahun lalu.

“Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp64,5 triliun atau turun sebesar 6% dari Rp68,7 triliun di periode yang sama tahun lalu yang disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen Mesin Konstruksi dan Pertambangan Batu Bara,” beber dia.

Segmen usaha Mesin Konstruksi UNTR mencatat penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 32% menjadi 2.147 unit dibandingkan tahun lalu sebesar 3.145 unit. Berdasarkan riset pasar internal, Komatsu memimpin pangsa pasar penjualan alat berat sebesar 28%. Pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat turun 10% menjadi Rp5,4 triliun dari Rp6,0 trilliun.

Penjualan Scania turun dari dari 449 unit menjadi 182 unit dan penjualan produk UD Trucks turun dari 170 unit menjadi 82 unit yang disebabkan oleh penurunan permintaan terutama di sektor pertambangan. Secara keseluruhan pendapatan unit usaha Mesin Konstruksi turun 23% menjadi Rp15,6 triliun dibandingkan Rp20,3 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Segmen usaha Pertambangan Batu Bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Sampai dengan bulan Juni tahun 2024, total penjualan batu bara mencapai 7,5 juta ton (termasuk 1,6 juta ton batu bara kokas), meningkat 17% dibandingkan semester pertama tahun 2023. Pendapatan bersih segmen usaha Pertambangan Batu Bara turun sebesar 23% dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 dari Rp20,1 triliun menjadi Rp15,5 triliun karena turunnya rata-rata harga jual batu bara