Jakarta, TAMBANG – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam mengecam Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara sekutu AS yang melakukan bisnis dengan Iran.
Kemarahan Trump itu dituangkan, dengan ancaman sanksi terhadap perusahaan Eropa yang berbisnis dengan Iran. Serta mengancam akan menarik AS keluar dari perjanjian nuklir Iran.
“Itulah yang kami lakukan, tentu saja,” kata Trump, seperti dilansir Reuters, Senin (2/7).
Trump juga menegaskan, ia tidak akan menyelesaikan kesepakatan perdagangan NAFTA yang baru dengan Kanada dan Meksiko usai pemilihan kongres pada November nanti.
Tidak hanya itu, untuk menekan Iran, Trum juga mendapat sokongan kuat dari Arab Saudi. Tepatnya Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud telah menegaskan, setuju untuk memproduksi lebih banyak minyak.
Terkait OPEC, Trump dengan jelas menyalahkan OPEC dengan dalih telah memanipulasih pasar minyak. “Lebih baik mereka menghentikannya, karena kami melindungi negara-negara itu,” tutur Trump.
Sementara itu, Arab Saudi dikabarkan telah meningkatkan pasokan minyaknya menjadi 10,7 juta barel per hari (bph) pada Juni 2018. Ini artinya Arab Saudi telah berhasil mencapai rekor tertinggi, yakni 10,72 juta bph pada November 2016.