Beranda Tambang Today Tren Penurunan HBA, Dirjen Minerba Tepis Kekhawatiran Pengusaha

Tren Penurunan HBA, Dirjen Minerba Tepis Kekhawatiran Pengusaha

Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono (kiri)

Jakarta, TAMBANG – Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono, menepis kekhawatiran pengusaha batu bara karena terus menurunnya Harga Batubara Acuan (HBA).

 

Sejak Agustus 2018, HBA terus menunjukkan tren penurunan  hingga Januari 2019. Tercatat pada Agustus 2018 sebesar USD197,8 per ton dan berakhir pada Desember dengan USD92,5 per ton. Angka ini bertahan hingga awal Januari 2018 sebesar USD92,41 per ton.

 

“Itu supply demand nanti kalau sudah balance, dia (HBA) akan balik lagi (naik),” kata Bambang Gatot Ariyono, kepada tambang.co.id, Jumat sore (4/1).

 

Bambang pun memperkirakan kenaikan HBA akan kembali terjadi mulai Februari nanti. “Ya naik naik (HBA) sekitar itu (Februari),” tukas Bambang.

 

Terkait dengan pembatasan impor batu bara yang dilakukan China, Bambang  menjelaskan saat ini  situasi ekonomi di China memang sedang mengalami pelambatan . Sehingga pemerintah China , menerapkan kebijakan sementara pembatasan impor batu bara. Hal tersebut diketahuinya, setelah beberapa waktu sebelumnya bertemu dengan Duta Besar China di Indonesia, Xiao Qian.

 

Namun Bambang menegaskan, pembatasan impor bukan menjadi satu-satunya faktir penurunan HBA saat ini. Masih ada beberapa faktor yang bisa kembali meningkatkan HBA. Sehingga menurutnya, para pengusaha tidak perlu memiliki kekhawatiran berlebihan.

 

“Kita udah ketemu Dubes China, ya alamiah saja karena slow down ekonomi juga produksi, sehingga kebutuhannya berkurang. Kalau sudah normal, akan kembali lagi,” pungkas Bambang.

 

Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, dari  sudut berbeda, Direktur PT Manambang Muara Enim, Agustinus Tan, membaca perkiraan lain terkait tren HBA pada tahun 2019 ini. Ia memprediksi, harga batu bara selama satu semester tahun 2019 akan mendatar. Fluktuasi diperkirakan akan terjadi pada semester berikutnya.

 

“Kalau over all saya lihat di awal semester satu  ini, yah pergerakannya biasa-biasa saja. Untuk paruh kedua bisa jadi ada naik turun seperti tahun lalu,” beber Agustinus.