Jakarta, TAMBANG – Perusahaan tambang emas nasional, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) melaporkan bahwa cadangan dan sumber daya naik signifikan hingga 6 kali lipat. Ini tidak lepas dari keaktifannya melakukan kegiatan eksplorasi selama 10 tahun terakhir.
“Kami terus mempertahankan posisi rasio sumber daya dan cadangan dengan tingkat produksi. Dengan sumber daya dan cadangan yang ada, diperkirakan kami dapat beroperasi lebih dari 15 tahun ke depan,” terang Direktur Utama PSAB Edi Permadi dalam keterangannya, Senin (4/3).
Saat ini, produksi emas PSAB berasal dari Tambang Bakan, Tambang Penjom dan ke depannya akan ditambah dari Tambang Doup.
Cadangan emas PSAB mencapai hampir 3 juta ons, naik enam kali lipat jika dibandingkan tahun 2011 yang hanya sebesar 0,5 juta ons. Sedangkan pertumbuhan sumber daya emas meningkat dua kali lipat, yaitu dari 3 juta ons emas menjadi 6 juta ons selama periode yang sama.
“Hal ini telah menorehkan sejarah bagi PSAB menjadi salah satu dari sedikit perusahaan tambang emas di tanah air yang terus aktif melakukan eksplorasi,” imbuh dia.
Reserve Replacement Ratio tahunan atau penambahan cadangan dibanding dengan cadangan yang diproduksi juga tumbuh secara konsisten setiap tahunnya. Sejak 2011, total cadangan emas yang telah ditambang adalah sebesar 2,4 juta ons sedangkan produksi emas pada periode yang sama sebesar 1,9 juta ons atau 58 ton emas.
“Hal tersebut juga menjadi bukti komitmen perusahaan dalam penambangan yang berkelanjutan,” beber Edi.
Saat ini, kegiatan eksplorasi difokuskan pada dua tambang, yaitu Tambang Bakan yang dikelola PT J Resources Bolaang Mongondow (PT JRBM) dan Tambang Doup yang dikelola PT Arafura Surya Alam (ASA).
Pada kuartal I 2024, kegiatan eksplorasi di Tambang Bakan akan fokus pada pemetaan geologi permukaan di beberapa wilayah, termasuk West Tapagale. Sedangkan, program pengeboran akan dilakukan di West Tapagale dan Main Ridge untuk mendapatkan tambahan sumber daya.
Pit Tapagale di Tambang Bakan memiliki kandungan emas yang tebal dengan kadar yang terbilang tinggi, hampir mencapai 1 gram emas per ton bijih. Tahun ini pit Tapagale siap memberikan kontribusi positif bagi kinerja opersional perseroan.
Sementara di Tambang Doup, kegiatan eksplorasi di kuartal I tahun ini akan dimulai dengan kegiatan studi lanjutan geometalurgi, re‐logging dan re-interpretasi untuk pembaharuan peta geologi, peta alterasi dan mineralisasi serta blok model sumber daya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keakuratan data untuk memastikan pencapaian target penambangan dan produksi emas di Tambang Doup sesuai rencana.