Beranda ENERGI Migas Tongkang Pangkalan Ramah Lingkungan Pertama Dioperasikan di Mahakam

Tongkang Pangkalan Ramah Lingkungan Pertama Dioperasikan di Mahakam

Elnusa Samudera 8 (ELSA-8), diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Uncang, Batam, menuju Delta Mahakam, Kalimantan Timur. Foto: Dok. Elnusa

Jakarta – TAMBANG. PT Elnusa, Tbk (ELSA) akan mengoperasikan tongkang pangkalan kerja (Acommodation Work Barge / AWB) berkonsep ramah lingkungan untuk pertama kalinya di Indonesia. Tongkang yang diberi nama Elnusa Samudera 8 atau ELSA-8 itu akan ditempatkan di proyek Total E&P Indonesia di Delta Mahakam, Kalimantan Timur.

 

Tongkang pangkalan kerja itu sudah diberangkatakan Rabu (6/5) lalu dari Pelababuhan Tanjung Uncang di Batam, menuju Kalimantan. Tongkang itu akan menambah 7 armada Elnusa lain yang sudah beroperasi di Delta Mahakam untuk berbagai pelayanan pekerjaan.

 

“Sudah lebih dari 28 tahun Elnusa bekerja di Delta Mahakam. Dengan adanya penambahan satu unit AWB baru ini, kami berharap dapat berkiprah lebih baik lagi. Kepercayaan Total selama lebih dari seperempat abad ini menunjukkan bahwa Elnusa memiliki kompetensi dan layanan jada yang baik. Sehingga, terus dipercaya sebagai subkontraktor jasa migas di Delta Mahakam,” ujar Kepala Komunikasi Korporat Elnusa, Sri Purwanto, Kamis (7/5).

 

Rencananya, ELSA-8 akan mulai beroperasi pada Juni 2015. Pelayanan pekerjaan yang diberikan meliputi hydraulic workover, cementing, maupun slickline services. Tongkang ini sanggup menampung akomodasi untuk 66 pekerja proyek, sehingga menghemat konsumsi BBM untuk berbagai aktivitas transportasi pekerja menuju anjungan pengeboran.

 

Tongkang ini disebut ramah lingkungan, karena telah menerapkan teknologi terstandar Uni Eropa dan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Environmental Protection Agency / EPA), yaitu Euro III / Stage IIIA & Tier 3. Teknologi ramah lingkungan untuk mereduksi emisi karbon ini adalah yang pertama kalinya diterapkan di Indonesia pada perangkat sejenis.

 

Selain itu, ELSA-8 juga dilengkapi dengan panel surya sebagai sistem penerangan alternatif pada seluruh ruang mesin dan navigasi. Desain khusus pun diaplikasikan pada generator mesin, sehingga harus memanfaatkan biodiesel sebagai sumber energi.

 

“Tongkang ini didesain dan dibuat oleh tenaga kerja Indonesia, dengan menyesuaikan kebutuhan operasional Total dan sistem yang ramah lingkungan. Pembuatan ini menunjukkan bahwa Elnusa sebagai perusahaan nasional telah mampu membuat barge secara mandiri dan melakukan inovasi dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan,” pungkasnya.