Beranda Batubara Toba Bara Baru Serap Separuh dari Anggaran Eksplorasi

Toba Bara Baru Serap Separuh dari Anggaran Eksplorasi

Jakarta – TAMBANG. Sampai dengan bulan Juli 2015, PT Toba Bara Sejahtra, Tbk (IDX: TOBA) baru menghabiskan sekitar Rp2,05 miliar dana eksplorasi, dari Rp4 miliar yang sebenarnya sudah dianggarkan. Sebagian besar terpakai untuk PT Adimitra Baratama Nusantara, anak usaha yang menggarap tambang batu bara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

 

Adimitra menggandeng kontraktor pemboran PT Bina Teknik Mandiri untuk melakukan pemboran eksplorasi, dengan metode pemboran lubang terbuka dan touch coring.

 

“Pemboran selama bulan Juli dilakukan di area pit aktif dan rencana Pit Megasari, yang bertujuan untuk menambah keyakinan geologi kemenerusan lapisan-lapisan target di dalam rencana kelanjutan penambangan. Pada bulan Juli 2015, ABN juga melakukan pemboran stratigrafi timur Pipa Vico. Kegiatan eksplorasi ini bertujuan menambah keyakinan geologi kemenerusan lapisan dan menentukan jumlah sumber daya di area timur Pipa Vico yang prospektif,” demikian disampaikan Pandu Sjahrir, Sekretaris Perusahaan dan Direktur Toba Bara, dalam laporan kepada otoritas Bursa Efek Indonesia, Selasa (11/8).

 

Biaya yang dihabiskan untuk eksplorasi bulan Juli tersebut adalah sebesar Rp596,7 juta. Sehingga sepanjang tahun ini total dana yang sudah direalisasikan adalah Rp1,577 juta, dari Rp2,13 miliar yang dianggarkan untuk tahun 2015.

 

Di bulan Agustus ini, Adimitra akan kembali melanjutkan kegiatan pemboran yang berlokasi di sebelah timur Pipa Vico dan di Blok Barat tersebut.

 

Untuk anak usaha yang bernama PT Trisensa Mineral Utama, bulan Juli lalu dana eksplorasi yang dikeluarkan hanya Rp 44,2 juta. Secara akumulasi, dana yang sudah keluar adalah Rp 262 juta dari yang dianggarkan sebesar Rp 787 juta untuk tahun 2015.

 

Dana eksplorasi itu digunakan untuk pemboran cropline di area sayap antiklin sebelah timur, di Blok 3 Timur dan Blok 5B. Pengeboran masih akan dilanjutkan pada bulan Agustus ini, dengan tetap berkonsentrasi mengikuti pergerakan tambang sesuai desain pit yang sudah dirancang.

 

Terakhir, untuk anak usaha yang bernama PT Indomining, masih belum ada kegiatan pemboran yang dilakukan sepanjang Juli 2015. Alasannya adalah karena masih terfokus pada kajian geoteknik dari LAPI ITB pada area pit, pembuangan, dan OLC.

 

“Indomining pada periode bulan Agustus 2015 masih tetap melakukan update terhadap recana pemboran untuk model konfidensial, sambil menunggu selesainya kajian geoteknik LAPI ITB,” laporan tersebut menjelaskan.