Beranda Batubara Toba Bara Baru Serap Rp 600 Juta dari Anggaran Eksplorasi

Toba Bara Baru Serap Rp 600 Juta dari Anggaran Eksplorasi

Jakarta – TAMBANG. Sampai dengan bulan April 2015, PT Toba Bara Sejahtra, Tbk (TOBA) baru menghabiskan sekitar Rp 600 juta dana eksplorasi, dari Rp 4 miliar yang sebenarnya sudah dianggarkan. Sebagian besar terpakai untuk PT Adimitra Baratama Nusantara, anak usaha yang menggarap tambang batu bara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

 

Adimitra menggandeng PT Anugrah Bina Insan Energi untuk melakukan pemboran eksplorasi, dengan metode pemboran lubang terbuka dan touch coring.

 

“Kegiatan pemboran di area timur pipa Vico dimulai pada tanggal 29 Maret 2015. Selama bulan April 2015, total kedalamannya adalah 762,45 meter. Secara keseluruhan, kegiatan pemboran sudah selesai 4 titik bor, dari rencana 18 lubang pemboran, dengan total kedalaman 895,70 meter dari rencana 2.000 meter,” demikian disampaikan Pandu Sjahrir, Sekretaris Perusahaan dan Direktur Toba Bara, dalam laporan kepada otoritas Bursa Efek Indonesia, Selasa (12/5).

 

Biaya yang dihabiskan untuk eksplorasi bulan April tersebut adalah sebesar Rp 184 juta. Sehingga selama 4 bulan ini total dana yang sudah direalisasikan adalah Rp 447 juta, dari Rp 2,13 miliar yang dianggarkan tahun 2015.

 

Di bulan Mei ini, Adimitra akan kembali melanjutkan kegiatan pemboran yang berlokasi di sebelah timur Pipa Vico tersebut.

 

Untuk anak usaha yang bernama PT Trisensa Mineral Utama, bulan April ini dana eksplorasi yang dikeluarkan hanya Rp 39 juta. Secara akumulasi, dana yang sudah keluar adalah Rp 153 juta dari yang dianggarkan sebesar Rp 787 juta untuk tahun 2015.

 

Dana eksplorasi itu digunakan untuk pemboran cropline di area sayap antiklin sebelah timur, di Blok 3 Timur dan Blok 5. Pengeboran masih akan dilanjutkan pada bulan Mei ini, dengan tetap berkonsentrasi mengikuti pergerakan tambang sesuai desain pit yang sudah dirancang.

 

Terakhir, untuk anak usaha yang bernama PT Indomining, masih belum ada kegiatan pemboran yang dilakukan sepanjang April 2015. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan hanya sebatas pengukuran tebal aktual batu bara untuk keperluan pembaruan model geologi dan kontrol penambangan, serta pelaksanaan uji daya dukung tanah dengan tujuan mengevaluasi desain pit.

 

“Indomining berencana melakukan kajian lebih lanjut mengenai hasil dari uji daya dukung tanah yang dilakukan pada bulan Mei 2015 di area disposal, dimana 9 titik pemboran uji penetrasi standar tersebut rencananya akan dikaji bersama tim geoteknik dari Adimitra, sebagai bahan evaluasi desain perencanaan tambang 2015 & LoM Indomining, terkait isu failure (kegagalan) di disposal OPD Indomining,” laporan tersebut menjelaskan.

1 KOMENTAR

  1. Setahu saya, Toba Bara Sejahtra ini milik Luhut Panjaitan, jenderal yang kini menjadi kepala staf kepresidenan. Posisi kepala staf yang diemban Pak Luhut ini sungguh strategis. Semoga Jenderal (purn) Luhut tidak mencampuradukkan urusan kantor dengan urusan dagang.

Komentar ditutup.