Beranda ENERGI Kelistrikan Tingkatkan Rasio Elektrifikasi Jateng, PLN Manfaatkan PLTMH

Tingkatkan Rasio Elektrifikasi Jateng, PLN Manfaatkan PLTMH

Jakarta-TAMBANG- untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Jawa Tengah, khsusunya Pekalongan, PT PLN (Persero) memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) Lebak Barang. PLTMH tersebut dengan memanfaatkan aliran sungai Sengkarang. Pemanfaatan PLTMH Lebak Barang, mampu menambah kapasitas listrik sekitar 7 MW.

Pemanfaatan PLTM Lebak Barang ini diresmikan langsung oleh Direktur Bisnis Regional Bagian Tengah Nasri Sebayang beserta General Manager Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Dwi Kusnanto serta Presiden Direktur PT Hidro Rizki Ilahi(HRI) selaku pengembang.

Dalam sambutannya Nasri Sebayang menyampaikan PLN sangat konsern untuk tingkatkan rasio elektrifikasi Nusantara,sekaligus memanfaatkan penggunaan energi baru terbarukan. Karena itu peresmian PLTMH Lebak Barang berkapasitas 7 MW ini, merupakan perwujudan nyata upaya yang dilakukan PLN untuk tambah pasokan listrik menggunakan energi yang ramah.

“Kami senang sekali akhirnya PLTMH Lebak Barang ini bisa berfungsi maksimal, dan bisa dimanfaatkan dengan baik bagi sekitar 7000 rumah tangga. Kami harap dukungan warga untuk menjaga keberlangsungan PLTMH di Lebak Barang.” Ujar Nasri Sebayang, melalui siaran pers yang diterima majalah Tambang.

Nasri menambahkan bahwa untuk membangun PLTMH, tidak segampang yang dipikirkan. Karena terkendala berbagai masalah, mulai dari konstruksi termasuk juga kajian teknis. Kabupaten Pekalongan dipilih sebagai lokasi pengembangan PLTMH, karena potensi yang dimiliki daerah yang terkenal sebagai penghasil batik ini.

“Meski pembangunannya banyak mengalami kendala, namun kami bersyukur kerja keras semua pihak terutama PLN kini terbayar, Saya optimis bahwa PLTMH bisa beroperasi sampai dengan 100 tahun bergantung pada pemeliharaan dan berharap PLTMH ini bisa tumbuh dan berkembang dengan baik” ungkap Nasri Sebayang.

PLTMH yang dibangun oleh PT Hidro Rizki Ilahi(HRI) tersebut mampu menghasilkan listrik sebesar 7 MW melalui tiga unit mesin dan masuk kedalam sistem interkoneksi jawa tengah melalui transmisi 20 kV