Jakarta, TAMBANG – PT Pamapersada Nusantara (PAMA) meresmikan Compartment Fire Behaviour Facility untuk meningkatkan kompetensi dan skill emergency response team (ERT).
Compartment Fire Behaviour Facility diresmikan langsung oleh Direktur Teknik dan Lingkungan, Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Herdadi, dalam pembukaan Pama Fire Rescue Challenge (PFRC) 2023, Senin (2/10).
“Ada fasilitas baru yang baru saja diresmikan, ini satu-satunya dimiliki swasta dalam rangka meningkatkan kompetensi di bidang rescue,” ucap Sunindyo.
Menurut Inspektur Tambang ini, PFRC 2023 mengalami peningkatan dari segi kepesertaan. Karena itu dia berharap tim ERT PAMA yang tengah berkompetisi ini semakin kompeten dan mampu menghadapi semua challenge baik dalam lomba maupun saat diterjunkan ke lapangan.
“Animo ada peningkatan dari jumlah peserta, ada keseriusan bagi PAMA bagaimana ke depan tercipta regenerasi tim ERT di internal. Jadi ketika mereka ditugaskan, siap berhadapan dengan situasi yang mungkin saat ini diujikan dalam challenge ini,” bebernya.
“Harapannya PAMA tetap terus memperkuat tim sebagai suatu grup yang memang membidangi kegiatan jasa pertambangan,” jelasnya.
Direktur PAMA, Ari Sutrisno menuturkan dibangunnya fasilitas yang menyerupai box mobil tronton tersebut terinspirasi saat melaksanakan latihan di Curug, Tangerang. Alhasil, kompartemen itu dibangun di PAMA Cileungsi sebagai sarana latihan mengenal bagaimana cara menjinakkan api.
“Ini waktu kita kunjungan ke Curug, ada pelatihan di sana, cuma ada satu. Kenapa kita gak bawa ke PAMA,” ujar Ari.
Dia lalu menjelaskan bahwa fungsi kompartemen ini sebagai media untuk mengasah kemampuan ERT dalam menjinakan api. Termasuk kapan waktu ERT masuk, bagaimana cara masuk dan bagaimana cara memadamkan api, terutama di tempat tertutup seperti gedung, perkantoran dan lain-lain.
“Nah kan api itu punya prilaku sendiri, kita ingin tahu persis api itu cara mengendalikannya bagaimana, kapan pasnya tim ERT masuk, bagaimana cara masuk, bagaimana caranya memadamkan di tempat tertutup seperti Gedung dan kalau di luar,” jelasnya.
Menurut dia, saat ini kompartemen tidak termasuk arena yang diperlombakan pada PFRC 2023, semua peserta nantinya akan diikutsertakan dalam pelatihan terlebih dahulu. Bahkan kata dia, untuk menguasai ilmu menjinakkan api di kompartemen dibutuhkan sekitar dua SKS.
“Dalam satu tahun ini kita akan latih semua expert-expert fire untuk belajar. Ini mungkin 2 sks atau satu semester. Nanti akan ada praktik juga,” bebernya.
PFRC ke-8: Ajang Evaluasi dan Asah Teknik
Kompetisi PAMA Fire and Rescue Challenge (PFRC) ke-8 tahun 2023 akan berlangsung di PAMA CCOS Integrated Development Center di Kawasan Industri Menara Permai, Cileungsi, Kabupaten Bogor. Kompetisi diikuti oleh Tim fire and rescue PAMA Group dari site dan diikuti 20 peserta.
PFRC adalah ajang untuk mengasah semangat serta kompetensi dalam menghadapi situasi darurat di berbagai lokasi seperti kecelakaan lalu lintas tambang, penyelamatan di area terbatas dan di dalam air. Setiap tim ERT akan mendapat skenario keadaan darurat dan harus bisa menanganinya dalam waktu tertentu.
Ari menyebut, pagelaran PFRC 2023 selain untuk mengasah teknik tim tanggap darurat, juga menjadi ajang evaluasi sejauh mana kompetensi dan skil yang dimiliki tim ERT PAMA Group. Peserta yang juara nantinya akan didelegasikan untuk mengikuti lomba tingkat nasional.
“PFRC ini evaluasi apakah tim kita itu sudah mencapai standar yang diharapkan atau belum. Dibuat seperti kompetisi itu sebetulnya buat menarik. Tapi sebetulnya adalah evaluasi sejauh mana kompetensi kit aitu sudah memenuhi atau belum. Nanti yang juara akan dibawa ke tingkat nasional” beber dia.
Hal serupa diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan Tanggap Darurat Pertambangan Indonesia (Pertapindo), Sri Raharjo. Dia mengatakan, PFRC 2023 selain menjadi ajang silaturahmi, juga menjadi sarana untuk mengukur kemampuan peserta dalam kesiapsiagaannya menghadapi dan menangani bencana yang sewaktu-waktu bisa datang.
“Saya yakin karena PAMA ini salah satu perusahaan yang commit terhadap keselamatan, ya.. jadi sangat baik dan perlu didukung dan mudah-mudahan bisa terus berlangsung dari tahun ke tahun dengan lebih baik,” ucap dia.
Sri kemudian mengapresiasi program PAMA yang dilakukan tiap setahun sekali ini. Kata dia, dalam PFRC tim ERT bisa menggali lagi kemampuan di dunia rescue, termasuk penggunaan teknologi yang semakin canggih.
“Jadi teman teman harus meningkatkan kompetensi sesuai kemajuan zaman, saya yakin ini tercapai. Karena PAMA adalah salah satu perusahaan tambang yang komit terhadap faktor keselamatan. Saya pikir ini perlu didukung,” pungkasnya.