Jakarta, TAMBANG – PT RMK Energy Tbk (RMKE) baru saja merampungkan akuisisi tiga tambang batu bara di Jambi dengan total transaksi Rp 1,3 triliun. Ketiga tambang tersebut yaitu PT Sinar Anugerah Sukses (SAS), PT Anugerah Jambi Coalindo (AJC) dan PT Bakti Sarolangun Sejahtera (BSS).
Total target produksi batu bara ketiganya mencapai 1 juta metrik ton pada tahun 2024. Sementara tahun lalu, total produksinya sebesar 700 ribu metrik ton.
“Tahun ini targetnya 1 juta ton,” ungkap Direktur Utama RMKE, Vincent Saputra kepada tambang.co.id, Jumat (19/7).
Vincent menjelaskan, batu bara dari ketiga tambang ini masih digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. Meski begitu, pihaknya berencana melakukan ekspor pada tahun 2025. “Masih dijual domestik semua. Tahun depan kemungkinan baru kita ekspor,” imbuh Vincent.
Akuisisi tiga tambang batu bara ini dilakukan lewat anak usaha tidak langsung RMKE, PT Nusantara Bara Tambang (NBT), Selasa, 16 Juli 2024. Perjanjian jual beli saham ini dilakukan oleh Nusantara Energy Limited (NEL) dan Nusantara (Luxembourg) SARL (NS) selaku penjual bersama dengan NBT selaku pembeli.
NBT akan mengakuisisi seluruh saham NEL dan NS pada PT Artha Nusantara Mining (ANM) dan PT Artha Nusantara Resources (ANR) dengan nilai transaksi sebesar USD 80 juta (atau setara Rp1,3 triliun).
ANRM dan ANR adalah perusahaan yang memiliki kendali di tiga perusahaan batu bara yang diakuisisi yaitu PT Sinar Anugerah Sukses (SAS), PT Anugerah Jambi Coalindo (AJC) dan PT Bakti Sarolangun Sejahtera (BSS).
Ketiga tambang ini berlokasi di Jambi dan memiliki resources 537,7 juta ton batu bara dengan proven reserves sekitar 180 juta ton batu bara pada stripping ratio 3:1.
Direktur Operasional Perseroan, William Saputra menjelaskan dengan kondisi cuaca yang semakin ramah pada semester kedua tahun ini, volume segmen jasa dan penjualan batu bara pada bulan Juni 2024 terus meningkat signifikan. Volume muatan batu bara ke tongkang pada bulan Juni mencapai volume tertinggi selama RMKE beroperasi.
“Dengan operasional di Sumatera Selatan yang telah membaik signifikan dan potensi revenue generator baru yang berasal dari ekspansi usaha RMKE di Jambi, kami sangat optimistis menjaga pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan, tidak hanya RMKE saja namun juga RMK Grup Indonesia,” jelas William.
Kata dia, dengan transaksi akuisisi 3 tambang ini, akan mendukung RMKE untuk meningkatkan produksi batu bara in-house hingga 2,2 juta MT atau meningkat sebesar 1,2 juta MT dari produksi in-house tahun lalu.
“Dengan produksi batu bara in-house yang meningkat, Perseroan optimistis dapat menjual batu bara sebesar 3,3 juta MT pada tahun ini,” ucap William.