Jakarta-TAMBANG. Dalam dua pekan terakhir, harga tembaga di bursa London Metal Exchange kembali merosot ke tingkat terendah. Kekuatiran atas kondisi ekonomi global setelah The Fed AS pekan lalu menunda kenaikan suku bunga masih menjadi penyebabnya.
Langkah The Fed untuk menunda menaikkan suku bunga lantaran pemulihan ekonomi global tidak cukup bercokol untuk menahan potensi turbulensi yang memburuk juga dan diperkuat dengan kekuatiran bahwa perlambatan ekonomi Cina bisa menggagalkan pertumbuhan global.
Dan Morgan, analis di UBS seperti dikutip dari The Economic Times mengatakan keuntungan di beberapa perusahaan Cina meningkat pada kuartal ketiga, sementara permintaan kredit tetap melemah.
“Sepertinya permintaan lesu, lemah, kurang katalis. Kami sedang melihat Cina dan kami melihat percepatan aktivitas ada yang akan surplus yang kita temukan di semua komoditas ini,” katanya Senin (21/9) .
Dalam bulan ini harga tembaga di London Metal Exchange turun 0,4% menjadi US$ 5.233 per ton pada pukul 02.16 GMT, memperpanjang kejatuhan 2,7% pada sesi sebelumnya. Harga mencapai terlemah di US$ 5.208 per ton sejak 8 September.
Harga tembaga di Shanghai Futures Exchange turun 2,3% menjadi 39.990 yuan per ton, setelah dua pekan mengaloami penurunan cukup dalam.
Data kepercayaan bisnis dari Cina dan zona euro akan menawarkan beberapa petunjuk pekan ini, di mana ekonomi global yang terjadi setelah pasar menebak kapan The Fed akan mulai menaikkan suku bunga.