Jakarta – TAMBANG. Seiring dengan peningkatan target produksi, pemerintah juga berniat meningkatkan cadangan migas nasional di tahun 2015. Ada 8 Wilayah Kerja (WK) migas yang siap untuk dilepas dengan harapan mencapai target tersebut.
Hal tersebut dipaparkan oleh Plt. Dirjen Migas I Gusti Nyoman Wiratmadja pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, di Jakarta, Selasa (20/1).
Dari 8 WK yang ditawarkan, 4 diantaranya akan menempuh jalur penawaran langsung. Sementara 4 WK sisanya akan dilepas lewat lelang reguler.
Sampai dengan 1 Juli 2014, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM menginventaris total 320 WK migas, baik konvensional maupun non-konvensional. Jumlah WK yang sudah berproduksi hanya 58, sementara 22 WK masih dalam fase pengembangan, dan 240 WK dalam fase eksplorasi.
Jumlah WK migas memang masih terus bertambah, dibanding lima tahun lalu yang hanya 228 saja. Hal ini, dikatakan Nyoman Wiratmaja, sebagai cerminan iklim investasi hulu migas di Indonesia yang masih cukup kondusif.
Selain untuk WK migas konvensional, sejak tahun 2008 Indoneisa sudah melepas kontrak untuk WK gas metana batubara (coal bed methane / CBM). Saat ini jumlah WK CBM sudah bertumbuh mencapai 55. Kemudian pada tahun 2013, pemerintah pun mulai menawarkan WK untuk gas serpih (shale gas).