Beranda Batubara Tahun 2025, Inggris Akhiri Penggunaan Batubara

Tahun 2025, Inggris Akhiri Penggunaan Batubara

ilustrasi

Jakarta, TAMBANG – Setelah lebih dari 140 tahun,  Inggris akhirnya akan mengakhiri penggunaan batu bara di pembangkit listrik pada tahun 2025.

 

Pemerintah Inggris memastikan janji mereka pada tahun 2015, tentang peraturan yang membatasi polusi karbon pembangkit listrik, terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Batasan tersebut memungkinkan pembangkit listrik termal yang menggunakan gas karbon rendah, masih ada, hanya difungsikan sebagai pembangkit cadangan.

 

“Pabrik batubara akan dipaksa untuk tutup, kecuali jika dilengkapi dengan teknologi penangkapan karbon. Daya tahan batubara telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya pajak emisi karbon untuk mengekang gas rumah kaca dan ledakan energi terbarukan,” kata sumber pemerintah Inggris, seperti dilansir Telepragh.co.uk, Senin (8/1).

 

Pada 2017, tenaga batubara hanya terdiri dari 2pc, turun dari 9pc pada 2016 dan 22pc pada tahun 2015. Tahun 2017 juga, data National Grid  mengabarkan, kali pertama Inggris tidak menggunakan tenaga batu bara selama 24 jam.

 

Untuk memenuhi target perubahan iklim yang mengikat secara hukum di Inggris, Pemerintah telah menetapkan batas emisi hingga 450 gram CO2, untuk setiap kilowatt jam listrik yang dihasilkan untuk memeras sisa pembangkit batubara.

 

Namun, para ahli telah memperingatkan bahwa meskipun tahun 2025 nanti ada enam pabrik batubara yang akan ditutup, namun manfaat yang dirasakan bisa dinikmati hingga 11 tahun ke depan, untuk menghasilkan listrik selama musim dingin.

 

Sementara itu, aktivis Greepeace Inggris, Hannah Martin, memperingati, bahan bakar fosil berbahan karbon harus diganti dengan teknologi bersih “sebelum batas waktu 2025” jika ingin Inggris berharap untuk tetap menjadi pemimpin global dalam mengatasi perubahan iklim.

 

Sam Bright, seorang pengacara energi di ClientEarth, mengatakan bahwa upaya Pemerintah tidak harus terpaku pada batubara saja, namun juga pada listrik tenaga yang menghasilkan polusi sama.

“Kita perlu melihat pesan yang jelas dari Pemerintah mengenai masa depan energi bersih – di luar batubara berarti juga di luar gas,” kata Sam Bright.