Jakarta-TAMBANG.Para pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mendesak agar 100% Blok Mahakam diserahkan ke negara untuk dikelola oleh Pertamina. BUMN energi ini siap dan mampu mengelola blok Mahakam secara penuh. Ini sangat penting demi Ketahanan Energi menuju Kedaulatan Negara.
Dalam pernyataanya, para pekerja Pertamina mendesak agar Presiden Joko Widodo segera mengoreksi Keputusan sharedown Pengelolaan Blok Mahakam yang menjadikan hak Pengelolaan tidak 100% kepada Pertamina sesuai PP No. 35 Tahun 2004.
Selain itu mereka juga memerintahkan seluruh konstituen FSPPB untuk siaga dan waspada menyikapi perkembangan terhadap keputusan Pemerintah dengan tetap menjaga kelancaran distribusi energi nasional. Serikat Pekerja juga akan melakukan permenungan Kreatif sebagai bentuk upaya agar Blok Mahakam 100% kembali ke Indonesia.
Dan hal ketiga disampaikan kepada seluruh Stakeholder dan Masyarakat Indonesia di kemungkinan aksi yang dilakukan akan menyebabkan hambatan dalam pendistribusian energi mengingat upaya tersebut merupakan wujud dalam memperjuangkan kepentingan yang lebih besar demi kedaulatan energi bangsa yang bermartabat.
FSPBB menyesalkan perubahan sikap Pemerintah Joko Widodo. Pada awalnya melalui Kementerian ESDM, Pemerintah sesumbar dan memastikan Blok Mahakam akan diserahkan kembali kepada perusahaan migas milik negara dan dikelola oleh Pertamina.
Namun ternyata yang diputuskan berbeda dimana Pertamina hanya mendapatkan jatah 70% hak pengelolaan Blok Mahakam. Jumlah ini pun masih mungkin berkurang karena harus dibagi dengan pemprov Kalimantan Timur. Sementara Total dan Inpex kembali mendapatkan jatah sebesar 30%.
Padakah menurut Presiden FSPBB Eko Wahyu Laksmono dari sisi kemampuan Pertamina telah teruji mampu mengelola blok migas di tanah air seperti WK Existing Pertamina, WMO (West Madura Offshore) ex Kodeko dan ONWJ (Offshore North West Java) ex BP. Bahkan di WK ex Kodeko dan BP, produksi meningkat setelah dikelola Pertamina.
Tidak hanya itu, Lapangan X-ray bekas BP dan sebelumnya Harco juga mengalami peningkatan produksi setelah dikelola Pertamina. Perusahaan 100% milik negara ini juga terbukti mampu mengelola dan meningkatkan produksi di Blok existing, seperti yang dilakukan oleh anak perusahaan Pertamina yakni Pertamina EP.
Sederet kemampuan tersebut menjadi bukti nyata kemampuan Pertamina yang sudah jauh lebih baik serta bisa diandalkan dalam mengelola lapangan–lapangan yang menyimpan cadangan besar.