Jakarta – TAMBANG. PT Siemens Indonesia gandeng Listrik Indonesia menggelar Energy Forum Indonesia 2017. Forum satu hari ini bagi peserta dari IPP, EPC dan Industrial membahas berbagai topik energi, teknologi, dan solusi ini diresmikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Andy N. Sommeng.
Forum perdana ini mengangkat tema “Mendukung infrastruktur energi Indonesia melalui peningkatan TKDN (tingkat kandungan dalam negeri), peningkatan kompetensi nasional dan digitalisasi.”
Indonesia merupakan pasar dengan sudut pandang bisnis yang sangat baik terutama untuk energi, minyak dan gas, serta untuk industri dan infrastruktur. Kita menyadari bahwa pasokan energi yang cukup dan berkualitas merupakan fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang sehat dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut perkiraan PLN, permintaan listrik di Indonesia akan tumbuh lebih dari 8%per tahun untuk beberapa tahun kedepan. Secara global, Indonesia saat ini berada di antara negara-negara dengan pertumbuhan tingkat permintaan (demand) tertinggi.
Di satu sisi, kita perlu menekankan kembali bahwa Indonesia merupakan pasar yang sangat menarik dan terus berkembang, serta memainkan peranan yang semakin penting bagi di masa mendatang. Di sisi lain juga perlu memahami apa saja yang membangun kekuatannya, guna memahami berbagai persyaratan utama serta konflik kepentingan yang akan dihadapi.
”Siemens merupakan mitra yang ideal dalam mewujudkan cita-cita Indonesia dalam meningkatkan kemampuan nasional yang dipadukan dengan pelatihan dan pelokalan produksi lebih lanjut,” ujar Josef Winter, CEO PT Siemens Indonesia dalam sambutannya pada saat pembukaan forum ini.
Winter menekankan tiga tujuan yang harus dipertimbangkan guna memenuhi kebutuhan pasar, antara lain meliputi, Ketersediaan (availability), Keberlanjutan (sustainability) dan Jangkauan (affordability).
Hal ini terkait dengan upaya mengirim daya listrik yang besar untuk masyarakat – kapanpun, dimanapun, dengan jangkauan menyeluruh dari Banda Aceh di Barat Indonesia hingga Jayapura di Timur Indonesia.
Kemudian harus adanya keberlanjutan karena terlepas dari berbagai updaya, proyeksi pembangkit tenaga listrik saat ini menyiratkan peningkatan suhu global cukup tinggi hingga 4°C pada abad-abad berikutnya.
Dan tak kalah penting adalah perihal jangkauan yakni terkait upaya menghasilkan energi secara ekonomis agar dapat tersedia bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan biaya terjangkau.
Kegiatan forum diisi dengan diskusi dalam dua sesi, salah satunya menampilkan anggota Dewan Energi Nasional Dr. Tumiran.
Diskusi dimoderatori oleh Sekretaris Jenderal Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Heru Dewanto yang akan fokus pada isu masa depan sektor pembangkit listrik dalam menghadapi berbagai tantangan seperti emisi, pengembangan kapasitas, biaya, dan TKDN.
Pembicara lain untuk tema IPP dan EPC juga hadir dari PLN, PT PP, Adaro Energy, Barata Indonesia, dan Siemens Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Industri Lainnya, Kementerian Perindustrian – Achmad Sigit Dwiwahjono menyampaikan sambutan di awal forum kedua berkaitan dengan mendefinisikan ulang peran sektor industri dalam memenuhi perubahan kebutuhan listrik dan produktvitas. Diskusi tersebut dimoderatori oleh Prof. Iwa Gardiwa dengan pembicara dari industri perkebunan (HPI-Agro), Petrokimia (Pupuk Indonesia-Energi), IPP (Bekasi Power) dan Siemens
Indonesia. Pakar Siemens juga hadir di kelas teknis yang menampilkan berbagai topik teknologi untuk segmen IPP & EPC dan industri.
Selain kedua forum tersebut, Siemens juga memperkenalkan peran Digitalisasi di Sektor Energi oleh Anand Menon, Chief Technology Officer, Siemens Energy Management, ASEAN. Sekitar 150 peserta forum berkesempatan mengunjungi fasilitas manufaktur dan pelayanan Siemens di Jakarta dan Cilegon pada 4 Mei 2017.