Jakarta,TAMBANG,- Kinerja moncer ditunjukkan PT Bumi Resources,Tbk. Dalam periode Januari sampai September 2022, emiten berkode BUMI ini sukses membukukan pendapatan sebesar USD 1,39 miliar atau ekuivalen Rp 21,8 triliun. Dibanding periode yang sama tahun lalu, ada kenaikan 109% dimana pada kuartal III tahun lalu tercatat sebesar Rp 666,1 miliar. Kenaikan pendapatan yang signifikan ini berimbas pada catatan laba perusahaan yang juga tercatat naik.
BUMI mencetak laba sebesar USD 365,4 juta atau setara Rp 5,7 triliun pada periode sembilan bulan pertama tahun ini. Ini berarti ada kenaikan hingga 473% dari perolehan laba bersih periode sama tahun lalu sebesar USD 63,7 juta atau sebanding Rp 996,7 miliar.
Dalam penjelasan juga disebutan bahwa pertumbuhan pendapatan perseroan selama sembilan bulan terakhir mayoritas dihasilkan dari peningkatan ekspor batu bara. Ekspor batu bara BUMI naik 120% dari USD 328 juta menjadi USD 724,4 juta. Kemudian penjualan batu bara dalam negeri juga melonjak sebesar 101% menjadi USD 662,0 juta dari semula US$ 329 juta. Kontribusi lain datang dari penjualan emas di tingkat domestik sebesar USD7,2 juta. Ini berarti tumbuh 281% dibandingkan penjualan emas pada periode sama tahun lalu sebesar USD 5,6 juta.
Kotribusi pendapatan Bumi Resources juga didapat dari segmen pelanggan yang bertransaksi lebih dari 10% yakni Rwood Resources, PT PLN (Persero), dan PT Jhonlin Group kompak menunjukkan pertumbuhan dua hingga tiga digit. Namun pada segmen jasa justru melemah sebesar 57% menjadi US$ 1,1 juta dari US$ 2,6 juta.
Perseroan juga melaporkan beban pokok pendapatan dan beban usaha yang juga naik. Mulai dari pengupasan dan penambangan yang naik dari USD397 juta menjadi USD 619 juta. Demikian juga royalti yang naik dari USD 85,8 juta menjadi US$ 419 juta. Beban pengangkutan juga naik dari US$ 19,0 juta pada periode September 2021 menjadi USD 45,7 juta.