Jakarta,TAMBANG,- Eksplorasi merupakan kegiatan penting dalam seluruh rangkaian kegiatan usaha pertambangan. Kegiatan eksplorasi ini menjadi nadi yang menentukan adanya kegiatan usaha pertambangan dan juga menentukan umur tambang. Kesadaran inilah yang membuat PT Timah,Tbk menjadikan eksplorasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses bisnisnya. Emiten Berkode TINS masif melakukan eksplorasi untuk mencari sumber daya dan cadangan timah baru.
Anggota Holding Pertambangan Indonesia MIND ID secara konsisten melakukan eksplorasi di Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Perusahaan. Eskplorasi merupakan salah satu bentuk komitmen TINS dalam mengimplementasikan penambangan terintegrasi yang dimulai dari eksplorasi hingga pemasaran.
Sebagai perusahaan pertambangan yang merepresentasikan negara, PT Timah Tbk rutin melakukan eksplorasi untuk menjaga keberlanjutan perusahaan sehingga bisa terus berkontribusi bagi negara. Selain itu, dengan eksplorasi perusahaan dapat memastikan bijih timah yang diproduksi berasal dari IUP Perusahaan.
Sepanjang bulan November 2022, TINS menggelontorkan dana sebesar Rp29,2 miliar dengan rincian biaya operasional Rp14,3 miliar dan biaya investasi sebesar Rp14,8 miliar.
TINS melaksanakan penambangan di darat dan laut, sehingga eksplorasi juga dilakukan di darat dan laut. Kegiatan eksplorasi Bulan November di laut menggunakan empat unit kapal bor dan dua unit ponton bor dengan total meter bor sebanyak 7.639 meter yang dilaksanakan di Perairan Bangka dan Perairan Kundur.
Sedangkan, kegiatan eksplorasi di darat pada bulan November 2022 meliputi pemetaan, survey geomagnet, core logging, percontoan core, pengukuran grid bor, dan pemboran timah primer & alluvial di Pulau Bangka dan Belitung dengan total meter bor sebanyak 3.312.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Abdullah Umar mengatakan, rencana eksplorasi Bulan Desember yakni melakukan evaluasi dan melanjutkan kegiatan sebelumnya.
“Rencana Eksplorasi di Bulan Desember 2022 untuk di laut akan dilakukan pemboran laut dengan menggunakan tiga kapal bor dan dua ponton bor yang akan dilaksanakan di Pulau Bangka dan Pulau Kundur,” ucap Adullah.
Sedangkan di darat akan dilakukan pengeboran, survey geofisika ground magnetic, survey grafity, dan melanjutkan survey topografi yang akan dilaksanakan di Pulau Bangka dan Pulau Belitung.