Jakarta-TAMBANG. Penjualan produk bahan bakar minyak (BBM), Pertalite produksi PT Pertamina (Persero) mengalami peningkatan. Terhitung dua pekan setelah dipasarkan, rerata konsumsi BBM berkadar research octane number (RON) 90 itu tembus di angka 4,5 juta kiloliter (KL).
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, secara prosentase Pertalite sudah memegang market share sebanyak 12%. “Konsumsi Premium sudah turun di angka 68,5 KL. Konsumen banyak yang pindah dari Premium ke Pertalite, kalau dari Pertamax sedikit kurang dari 1%,” kata Bambang di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (5/8).
Melihat animo masyarakat yang positif terhadap kehadiran Pertalite, Pertamina rencananya akan menambah penyebaran penjualan Pertalite di 11 outlet Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Bambang merinci, outlet-outlet tersebut tersebar di Kota Depok (empat SPBU), Jakarta Selatan (empat SPBU), dan Kota Cimahi (tiga SPBU).
“Mulai minggu ini akan nambah 11, jadi total ada 112 outlet . Penjualan akan dikebut di Jabodetabek dulu. Karenabanyak yang tanya saya, sms, tanya lokasi yang jual Pertalite di mana lagi. Kami senang testimoni dari masyarakat menyambut positif,” terangnya.
Menurutnya, jika harga premium sudah ditentukan pemerintah dengan formula yang benar, ke depan selisih harga Pertalite dan Premium akan semakin pendek. Saat ini selisih dua jenis BBM tersebut sekitar Rp1.000 per liter.
“Nanti bisa jadi bedanya hanya Rp500 per liter,” sambungnya.
Bambang mengaku semakin optimis jika Pertalite akan semakin diterima pasar. Terlebih setelah melihat data tren penjualan Pertalite yang terus meningkat setiap harinya.