Jakarta-TAMBANG. Sektor pertambangan menjadi salah satu pasar potensial bagi PT Pertamina Lubciants. Sayangnya dalam dua tahun terakhir sektor ini mengalami tekanan karena harga semua komoditi tambang yang melemah dan kebijakan larangan ekspor di sektor mineral.
Akan tetapi sejak akhir tahun 2016 harga batu bara kembali menguat. Kondisi ini yang membuat perusahaan tambang yang dulunya menghentikan operasi produksi kembali melakukan kegiatan operasi produksi. Dengan itu permintaan pelumas bakal meningkat. Ini tentu menjadi pasar potensial bagi Pertamina Lubricants
Direktur Utama Afandi PT Pertamina Lubricants mengakui pasar industri sebagai pasar potensial yang terus menjadi target perusahaan. Oleh karenanya Pertamina Lubricants akan tetap menjadikan industri-industri utama yang ikut menggerakan perekonomian nasional sebagai pasar utama seperti pertambangan, minyak dan gas bumi, perkapalan, semen, pembangkit listrik (power plant), petrochemical, perusahaan kertas dan karet serta lainnya.
“Berbagai industri tersebut membutuhkan pelumas dalam volume yang cukup besar dan dengan karakter pelumas yang terbilang khusus. Pertamina Lubricants memiliki keunggulan dengan servis Produk Trial, lalu menyediakan dalam jumlah yang diinginkan serta jaminan suplai dan juga karakteristik oli yang dibutuhkan oleh konsumen industri,” kata Afandi.
Selain itu menurut Afandi selama bertahun-tahun, pihak perusahan telah bersinergi dengan berbagai BUMN. Ini terbukti dengan kepercayaan perusahaan BUMN seperti PT PLN (Persero), PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan PT Pelayaran Indonesia (Pelni) yang telah 100% menggunakan pelumas Pertamina.
Lebih lagi Afandi juga mengakui tahun ini Pertamina Lubricants terus mengalami peningkatan kinerja dalam sektor Industri maupun otomotif. Bila di bandingkan dengan periode yang sama di tahun 2016, Pertamina Lubricants mengalami peningkatan 2,5% dari total penjualan pelumas Pertamina untuk kedua sektor.
“Hal tersebut ditopang dengan berbagai pencapaian antara lain di sektor industri, kami berhasil menyuplai pelumas dengan puluhan varian kepada konsumen-konsumen baru di sektor mining & cement, K3S, PowerGen, Marine & Agro, dan ATPM, lalu kami terus mendukung kebutuhan pelumas untuk intensifikasi di wilayah-wilayah baru / jobsite yang dilakukan konsumen kami. Selain itu, kami juga kembali dipercayai untuk terus memperpanjang kerjasama yang sudah ada.” terangnya.
Pada awal tahun ini hingga kini, Pertamina Lubricants terus menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan di tanah air, antara lain dengan PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA Group) perusahaan pengelola perkebunan dan pabrikan kelapa sawit untuk penggunaan pelumas dan grease (gemuk), yang merupakan langkah strategis jangka panjang Pertamina Lubricants untuk terus mendukung pertumbuhan industri pengelolahan kelapa sawit di Indonesia.
Kerjasama lain yang dilakukan yakni melalui Sales Region VI Kalimantan yang diberikan kepercayaan untuk pengisian perdana pelumas industri Turbolube 46 untuk pembangkit listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT Sumber Alam Sekurau di Kalimantan Barat.
Kerjasama yang sama juga dilakukan PT Pertamina Lubricants dan Lyman Group, perusahaan yang bergerak di bidang logging, produksi produksi plywood (kayu lapis), minyak kelapa sawit, karet, keramik dan lainnya. Lyman Group merupakan salah satu konsumen industri pelumas Pertamina yang terbesar di wilayah Kalimantan Barat dengan segmen yang beragam. Tahun ini merupakan tahun kedua kerjasama tersebut dijalankan.
“Selain digunakan di industri kayu, Pelumas Pertamina juga digunakan oleh PT Sukses Mantap Sejahtera (PT SMS), pabrikan gula di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat untuk berbagai mesin milling, crushing, grinding, gear, sampai dengan pembangkit listrik pabrik tersebut,” jelasnya.
Kerjasama lainnya meliputi Intensifikasi Turbolube XT di Chevron – Minas, penggunaan pelumas Pertamina untuk PT Pupuk Kaltim, penandatangan kontrak dengan DAMRI, Pembelian Grease SGX oleh Hino Motor Service Indonesia, Approval Diesel Engine Oil 5W-30 A5/B5 dari TMC untuk Toyota Genuine Oil dan masih banyak lagi.
Inovasi Produk
Pertamina Lubricants berupaya untuk terus berperan aktif dalam inovasi produk industri. Dengan demikian, produk yang dihasilkan merupakan produk dengan kualitas internasional dengan approval dari pabrikan mesin dunia.
Salah satu inovasi produk yang dilakukan adalah dengan meluncurkan lima (5) pelumas Food Grade H-1 pertama di Indonesia yang telah memenuhi standar dunia untuk terus mendukung pelanggan industri tanah air khususnya industri makanan di Indonesia. Lima pelumas Food Grade meliputi empat varian Pertamina FG-GO (Food Grade – Gear Oil) dan satu varian Pertamina FG-HO (Food Grade – Hydraulic Oil).
“Pelumas H-1 khususnya Pertamina Foodgrade Hydraulic Oil adalah Pelumas Food Grade yang berfungsi melindungi dan melumasi moving parts dari permesinan dalam proses produksi makanan dan merupakan satu-satunya pelumas di Indonesia yang memiliki sertifikasi halal dari MUI” jelas Afandi lagi.
Dengan berbagai produk yang berkualitas dunia dan inovasi yang tidak pernah berhenti, wajar jika Pertamina Lubricants merupakan penyedia pelumas industri terbesar di Indonesia. Selain itu dukungan purna jual yang meliputi layanan teknis (technical assistance), stock management, in-house training pelumasan untuk mesin industri di ILMA (Intergrated Lubricant Management Academy), Oil Monitoring System di Oil Clinic, Industrial Problem Solving, Lube Recomendation Charts, dan engineer khusus yang dapat terjun langsung dalam mengecekan oli secara berkala, menjadi nilai lebih Pertamina Lubricants lainnya.
Saat ini Pertamina Lubricants mengoperasikan 3 unit produksi di Gresik, Cilacap, dan Jakarta serta 1 unit produksi di Thailand dengan total kapasitas lebih dari 535 juta liter per tahun. Produk Pelumas Pertamina telah mendapatkan pengakuan dari dunia Internasional, salah satunya dibuktikan dengan menjadi technical partner Automobili Lamborghini.
Dengan kerjasama ini, produk pelumas Pertamina Fastron Platinum, SAE 10W-60, VW 504.00/507.00 menjadi produk resmi yang akan digunakan Automobili Lamborghini untuk setiap event motorsport yang akan ditangani tim Lamborghini Squadra Corse serta dipasarkan melalui 129 outlet Lamborghini di seluruh dunia.