Jakarta-TAMBANG. Bulan Maret terasa istimewa buat Majalah TAMBANG. Bulan ini, sebelas tahun lalu tepatnya tanggal 10 Maret 2005 Majalah TAMBANG mulai terbit menyapa pembaca. Saat itu banyak dukungan dan harapan yang disampaikan oleh para praktisi dan stakeholder pertambangan. Beberapa tokoh pertambangan nasional, di antaranya Simon F. Sembiring, Herman Afif Kusumo, turut menggagas dan membidani pendirian Majalah TAMBANG.
Di tengah tantangan industri media cetak yang semakin berat, Majalah TAMBANG masih terus berkarya dan memberikan informasi akurat dan obyektif kepada stakeholder. Proses komunikasi aktif dengan selalu membuka diri terhadap saran dan kritik menjadi kunci yang mengiringi perjalanan Majalah TAMBANG, seperti diungkapkan Atep Abdurofiq selaku Direktur Utama menilai, dukungan, kritik dan saran dari sejumlah praktisi dan stakeholder pertambangan berkontribusi besar terhadap keberadaan Majalah TAMBANG.
Kehadiran Majalah TAMBANG selama satu dekade tentunya turut mewarnai dan berkontribusi terhadap perkembangan pertambangan tanah air. Tidak mengherankan bila pada hari jadi yang ke-11 tahun ini sejumlah tokoh senior, praktisi dan pemangku kepentingan sektor pertambangan mengucapkan selamat dan sukses kepada Majalah TAMBANG. Beberapa diantaranya antara lain, Ryad Chairil, praktisi pertambangan dan energi yang berharap Majalah TAMBANG dapat lebih berkontribusi bagi pembangunan peradaban pertambangan di Indonesia.
Saat ini dukungan dan ucapan selamat dari sejumlah praktisi dan stakeholder pertambangan pun masih terus mengalir ke redaksi Majalah TAMBANG (10/03). Majalah TAMBANG dianggap sebagai media penyeimbang informasi pertambangan di Indonesia.
Dukungan juga datang dari Noke Kiroyan yang mengucapkan selamat dan sukses kepada Majalah TAMBANG yang dapat bertahan hingga sebelas tahun. Ucapan sukses dan selamat juga datang dari praktisi sekaligus Presiden Direktur PT ANTAM Tbk, Tedy Badrujaman, Presiden Direktur PT Inalum, Winardi , Serta tokoh-tokoh senior pertambangan seperti Simon Sembiring, Ladjiman Damanik, Irwandy Arif, Witoro dan sederet nama besar lainnya di industri pertambangan tanah air.
Tentu saja dukungan yang kuat dari tokoh, praktisi dan stakeholder pertambangan, menjadi dorongan dan vitamin bagi Majalah TAMBANG untuk terus bertahan, berkarya dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) guna menyajikan informasi yang dibutuhkan pembaca. Majulah dan Jayalah Pertambangan Indonesia.