Beranda Event Harga Sebagian Besar Logam Dasar Turun

Harga Sebagian Besar Logam Dasar Turun

London, TAMBANG. HARGA timah stabil di titik bawah, terendah sejak 2009, dipicu oleh kekhawatiran melimpahnya pasokan dan lemahnya permintaan. Sementara harga tembaga naik, didorong harapan naiknya permintaan.

 

‘’Cina mengimpor sekitar 30.000 konsentrat timah dari Myanmar. Pasar juga masih meragukan apakah Indonesia benar-benar akan memangkas pasokan ekspornya,’’ kata Robin Bhar, analis pada Societe Generale, sebagaimana dikutip koran Inggris, The Daily Telegraph.

 

‘’Permintaan dari elektronik, yang merupakan pasar terbesar, tampaknya masih penuh tanda tanya apakah akan meningkat,’’ kata Robin. Timah digunakan untuk mematri komponen elektronik pada papan sirkuit.

 

Asosiasi Produsen Timah Indonesia mengatakan, anggotanya bersama PT Timah tidak akan menjual timah di bawah harga US$ 17.000 per ton. PT Timah merupakan eksportir timah terbesar di Indonesia.

 

Harga timah di Bursa Logam London cenderung menurun. Pasar masih menduga-duga apakah harga akan berlanjut turun.

 

‘’Volume timah dijual di atas target Jumat lalu, pada harga murah. Di bawah US$ 18.000 per ton. Harga sebesar ini terlalu mepet, membuat produsen kesulitan mencari untung,’’ kata William Adams, Kepala Riset Fast Markets, sebagaimana diberitakan The Daily Telegraph.

 

Harga tembaga naik, mencapai titik tertinggi selama tiga pekan terakhir, menjadi US$ 6.147 per ton. Kenaikan harga tembaga sebagian disebabkan oleh melemahnya dollar, dan sebagian karena faktor Cina.

 

‘’Banyak orang berpikir Cina telah melampaui situasi terburuknya. Namun, kami tidak yakin, karena data dari Cina biasanya lemah,’’ kata seorang pedagang lain.

 

Faktor Cina yang masih diragukan itu adalah berita bahwa Cina akan melakukan investasi besar-besaran untuk membuat jaringan transmisi, yang diperkirakan akan menggenjot permintaan akan kabel tembaga. Padahal, ada kemungkinan yang naik justru permintaan terhadap aluminium.

 

Harga aluminium ditutup turun pada US$1.815 per ton, dari US$ 1.820. Sementara harga nikel turun pada US$ 12.555, dari sebelumnya US$ 12.845.

 

Harga seng sempat menyentuh US$ 2.245, tertinggi sejak 5 Desember tahun lalu, tetapi kemudian turun menjadi US$2.213.

 

Harga timbal naik menjadi US$ 2.053, tertinggi sejak 1 Desember. Tetapi kemudian turun menjadi US$ 2.031. Penurunan harga timbal dan seng memicu penurunan harga di Bursa Logam London.

 

Foto: Jaringan transmisi melintasi kawasan pedalaman di Cina.

Sumber: news.nost.org.cn