Jakarta, TAMBANG – SAP luncurkan rangkaian inovasi dan kemitraan baru di acara pelanggan global perdana, konferensi tahunan SAPPHIRE NOW. Even ini diarahkan untuk memperkuat bisnis di sepanjang perjalanan perusahaan cerdas mereka, yang mendukung untuk menang dalam experience economy.
“Pengumuman di SAPPHIRE NOW relevan dengan bagaimana perusahaan cerdas dapat terbentuk di Indonesia,” kata Managing Director SAP Indonesia, Andreas Diantoro, dalam keterangan resminya, Jumat (31/5).
Perangkat SAP berbasis teknologi cerdas, sederhana, dan aman berbasis cloud ini, memungkinkan berbagai lini bisnis berbagi data di platform bersama. Sehingga bisa saling terhubung, menganalisis, dan memprediksi untuk lebih baik agar bisa mempengaruhi yang lain. Dengan wawasan yang lebih dalam dan data real-time yang mengalir antara bagian dalam kantor, maka perusahaan berharap untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, dengan merancang produk dan layanan yang memberikan peningkatan nilai pelanggan dan karyawan.
“Tujuan abadi SAP adalah untuk mendukung bisnis di Indonesia agar berjalan lebih baik. Kami siap menunjukkan kepada perusahaan-perusahan bagaimana kami dapat membantu menempatkan kekuatan perusahaan untuk bekerja menciptakan produk yang lebih baik, menawarkan layanan yang lebih baik. Serta pada akhirnya memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan dan karyawan mereka,” tutur Andreas.
“Sebagai negara dengan pengguna seluler yang tumbuh pesat, populasi anak muda dan mengerti teknologi, dan rumah bagi startup unicorn, Indonesia dapat memicu pertumbuhannya di era experience economy. Pengalaman pelanggan dalam perdagangan ritel dan online telah kami mulai di jalan itu. Kami terus mendukung perusahaan untuk membangun ke arah itu,” lanjut Andreas.
Contoh pertumbuhan negara adalah bagaimana bisnis keluarga bereaksi. Menurut studi terbaru yang disponsori SAP oleh Economist Intelligence Unit (EIU), bisnis keluarga di Indonesia dianggap paling percaya diri di kawasan Asia Tenggara untuk menyebarkan teknologi baru.
“Kami melihat peluang besar bagi bisnis lokal untuk memperoleh experience economy, dan saat ini waktunya untuk merangkul perpindahan ke solusi berbasis cloud yang digerakkan oleh data. Ini bukan lagi tentang mengembangkan produk dan layanan, tetapi memberikan nilai dalam pengalaman,” tutur Andreas.