Jakarta-TAMBANG. PT Saka Energi Indonesia (SEI) menemukan cadangan gas sebesar 500 miliar kaki kubik atau billion cubic feet (bcf) di wilayah kerja South Sesulu, Kalimantan Timur.
Penemuan tersebut diperoleh setelah anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk melakukan pemboran sumur eksplorasi pertamanya di kedalaman 2.880 meter pada Februari lalu.
“Sebagai tindak lanjut penemuan ini, kami akan mengebor sumur-sumur berikutnya,” kata Direktur Utama PT SEI Firman Ardini Yaman, di Jakarta, Rabu (29/4). Rencananya, sumur kedua akan dibor di lokasi yang berjarak 1,5 kilometer dari arah barat sumur pertama.
Chief Operating Officer PT SEI, Tumbur Parlindungan mangatakan jika cadangan gas tersebut terbukti, pihaknya akan mengajukan plan of development (PoD) kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada 2017-2018. SEI menargetkan Blok South Sesulu sudah komersial di tahun 2018 dengan produksi gas sekitar 100 juta kaki kubik per hari.
“Kami berkonsentrasi pada eksplorasi dry gas dulu tahun ini,” terangnya.
Untuk eksplorasi tersebut, SEI menghabiskan dana US$40 juta. Adapun anggaran belanja modal berdasarkan rencana kerja dan anggaran perusahaan 2015 sebesar US$390 juta.
Sejauh ini, total produksi migas mencapai 23.000 barel setara minyak per hari atau barel oil equivalen per day (boepd) dari sejumlah lapangan seperti Blok Pangkah Madura, Jawa Timur dan Blok South East Sumatera. Sementara di tahun ini, SEI membidik produksi minyak dan gas bumi sebanyak 30 ribu boepd.
Di Blok Pangkah Madura, SEI menguasai 100% saham dan di Blok East Sumatera perusahaan menguasai 8,9% saham. Sementara, di Fasken, Texas, Amerika Serikat, SEI memiliki saham sebanyak 36%.
Terkait lapangan di Texas tersebut, SEI yang masuk pada Juli 2014 kini berhasil memproduksi gas rata-rata sebanyak 120 juta kaki kubik per hari. Di luar itu, SEI juga mempunyai saham partisipasi di beberapa wilayah migas lain di Indonesia. Di antaranya, 20% di Blok Ketapang, Madura; 30% di Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah; 11,66% di Blok Muara Bakau; 30% di Blok West Bangkanai dan 20% di Blok Muriah, Madura. Dari blok-blok tersebut, tahun ini perusahaan menargetkan produksi mencapai 190 mmscfd.
Ke depan, SEI akan membangun pipa baru di Kalimantan Timur. Ada kemungkinan gas tersebut disalurkan dalam bentuk cair atau liquefied natural gas (LNG) lewat pipa Badak. Dari penyediaan infrastruktur itu, SEI berharap bisa menjadi penyedia layanan utama untuk mengisi pipa gas induk usahanya.