Beranda Tambang Today Saham Asia Menguat,  Inggris Terguncang Mundurnya Dua Pejabat Brexit

Saham Asia Menguat,  Inggris Terguncang Mundurnya Dua Pejabat Brexit

Sydney, TAMBANG – Pasar saham Asia bergerak positif pada Senin (9/7), mengikuti data pekerjaan AS yang menguntungkan.

 

Sementara  Reuters pada Senin (9/7) melansir, Sterling merosot, setelah anggota pemerintah Inggris, yaitu Sekretaris Brexit, David Davis, dan Menteri Brexit Steven Baker,  mengundurkan diri dari pemerintah. Sehingga menampatkan masa depan Perdana Menteri Theresa May dalam ketidakpastian.

 

Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambadha mengatakan, pelaku pasar berspekulasi terhadap rilis data-data ketenagakerjaan AS ,yang diperkirakan di bawah ekspektasi. Sehingga dapat membuat The Fed menunda untuk menaikan kembali tingkat suku bunganya.

 

Laju pergerakan bursa Asia juga berhasil mencuri kesempatan di tengah kekhawatiran pemberlakuan tarif dagang antara AS dan China, yang dapat memicu terjadinya perang dagang. Pelaku pasar memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk kembali masuk.

 

“Oleh karena adanya perbedaan waktu antara AS dan China, dimana China terlebih dahulu memberlakukan kenaikan tarif dagang atas sejumlah barang-barang impor AS. Serta belum adanya tanggapan dari AS, maka pelaku pasar memanfaatkan momentum tersebut sebelum terjadiny aksi balasan dari AS,” kata Reza Priyambadha dalam keterangan resmi Global Macro Analysis Review, Senin (9/7).

 

Sementara sentimen yang kurang lebih sama seperti yang dihadapi bursa saham Asia, turut dirasakan juga oleh bursa saham Eropa. Kenaikan kembali terjadi dengan dukungan aksi beli dari para pelaku pasar. Indeks pan-European Stoxx 600 naik tipis 0,2 persen dengan dukungan hampir seluruh sektor, terutama saham-saham utilitas yang diikuti saham-saham telekomunikasi dan media.

 

Selain itu, pergerakan positif kembali dirasakan bursa saham AS. Adanya kekhawatiran akan terjadinya balasan dari AS terhadap China yang terlebih dahulu memberlakukan tarif impornya, tampaknya diabaikan pelaku pasar. Saham-saham teknologi memimpin kenaikan, diikuti saham-saham kesehatan dan farmasi. Kekhawatiran perang dagang terimbangi dengan adanya rilis penambahan lapangan pekerjaan AS sebanyak 213 ribu di atas perkiraan 195 ribu.

 

Serta dibarengi dengan rilis meningkatnya angka pengangguran dan pertumbuhan angka penghasilan/gaji yang di bawah ekspektasi. Rilis data-data ketenagakerjaan yang kontra tersebut membuat anggapan The Fed akan menunda menaikan tingkat suku bunganya. Akibatnya positif sentimennya bagi pergerakan sejumlah indeks saham AS.