Jakarta, TAMBANG – PT Sejahtera Alam Energy (SAE) turut menyemarakkan konvensi pengembang panas bumi “The 6th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition” di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, 6-8 September 2018.
Direktur PT Sejahtera Alam Energy (SAE) Bregas H Rochadi mengatakan, tahun 2017 PT SAE juga telah mengikuti konvensi pengembang panas bumi ini. Pada tahun ini menurutnya, PT SAE menunjukkan proses eksplorasi yang sedang berlangsung dalam mengembangkan PLTPB Gunung Slamet.
“Kami berpartisipasi dan menunjukkan proses eksplorasi yang sedang kami lakukan dalam pengembangan panas bumi di Gunung Slamet. Ini konvensi yang bagus dan penting untuk diikuti oleh para pengembang panas bumi,” kata Bregas.
Pada hari pertama konvensi dan pameran, stand PT SAE pun ramai didatangi oleh para pengunjung yang berasal dari dalam dan luar negeri. Kehadiran pengunjung ke stand SAE, menunjukkan banyak ketertarikan pengunjung terhadap proyek panas bumi yang dikembangkan PT SAE di wilayah Gunung Slamet, Jawa Tengah.
Pada konvensi dan pameran yang dibuka oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan ini, banyak pengunjung yang tertarik untuk mengetahui proses pembangunan infrastruktur dan persiapan pengeboran yang sudah dilakukan.
External Relation PT SAE, Riyanto Yusuf, mengatakan, sejak dibuka pada Kamis pagi (6/9) hingga hari kedua (7/9), stand PT SAE sudah banyak didatangi oleh para pengunjung. Mereka menurutnya, tertarik dengan proses eksplorasi yang dilakukan PT SAE di wilayah kerja panas bumi Gunung Slamet, yang sebelumnya disebut wilayah kerja Baturraden.
“Mulai dari soal invetasi, infrastruktur hingga proses persiapan pengeboran yang dilakukan oleh SAE. Secara keseluruhan, kami mendapatkan apresiasi positif dari para pengunjung. Even ini juga menambah jejaring bagi perusahaan-perusahaan pengembang panas bumi,” tutur Riyanto Yusuf.
Seperti diketahui, PT SAE adalah perusahaan patungan yang dimiliki oleh STEAG PE GmbH (Jerman) dan PT Trinergy. Saat ini sedang mengembangkan proyek panas bumi di Provinsi Jawa Tengah. Wilayah proyek tersebut melampaui lima kabupaten Banyumas, Purbalingga, Tegal, Brebes dan Pemalang.
PLTPB Gunung Slamet akan menghasilkan listrik untuk lebih dari 220.000 rumah tangga, memanfaatkan panas yang berasal dari gunung berapi Gunung Slamet dan mendistribusikannya ke dalam Kotak Listrik Jawa-Bali sebagai bagian dari Program Fast Track II Agenda 35 GW di Indonesia.
Pemegang saham SAE memiliki pengalaman yang sama dalam proyek pembangkit listrik internasional di seluruh dunia. Anggota tim proyek PT SAE terdiri dari orang-orang berkualifikasi tinggi, pakar, konsultan dan kontraktor terkemuka dunia dalam pengembangan panas bumi dan pembangkit tenaga listrik.
PT SAE berkomitmen untuk melakukan pengeboran yang tepat dan menerapkan teknologi pembangkit tenaga terbaik. Menjamin keunggulan dalam kesehatan, keselamatan dan perlindungan lingkungan.
Proyek ini akan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian, terutama kemakmuran bagi masyarakat sekitar kabupaten-kabupaten se-Provinsi Jawa Tengah. PT SAE mempromosikan lingkungan yang lebih bersih dengan mengurangi emisi CO2 di negara tersebut selama lebih dari 205.000 ton per tahun.