Jakarta,TAMBANG-RUSAL, salah satu produsen aluminium papan atas memastikan komitmen memproduksi produk aluminia dan aluminium rendah karbon. Untuk mewujudkan rencana tersebut perusahaan asal Rusia ini akan melakukan demerger atas asset yang dimilikinya. Demerger sendiri adalah pemisahan unit usaha yang sebelumnya berada dalam satu konglonerasi.
Transformasi yang diusulkan akan menghasilkan dua perusahaan yang berfokus pada pelaksanaan strategi masing-masing perusahaan. RUSAL akan fokus untuk memperkuat posisinya sebagai produsen terkemuka aluminium rendah karbon. Kemudian perusahaan baru akan berkonsentrasi pada pengembangan pasar domestik dan potensi pertumbuhannya.
Perusahaan yang tercatat di Bursa Hongkong ini masih akan mempertahankan enam pabrik peleburan aluminium, enam pabrik peleburan alumina, serta aset pertambangan utama, produksi aluminium foil dan roda mobil di Rusia dan beberapa negara.
Namun nantinya asset-aset ini akan dipisahkan dalam dua perusahaan. Tujuannya agar mencapai harapan perusahaan. Setelah demerger yang diusulkan, perusahaan yang baru akan fokus pada pasar yang menjanjikan dan memberikan program modernisasi jangka panjang. Perusahaan baru ini nantinya terdiri dari kilang alumina yang berlokasi di Rusia (Achinsk, Bogoslovsk, Ural dan Pikalevo) dan pabrik peleburan di Bratsk, Irkutsk, Novokuznetsk, Volgograd dan Kandalaksha.
Sebagai bagian dari program modernisasi lingkungan jangka panjang yang disebutkan di atas, perusahaan baru ini akan mengganti sebagian besar jalur elektrolisis yang terpasang saat ini dengan yang baru yang menggunakan teknologi peleburan terbaru.
Dalam rangka menghasilkan produk rendah karbon, RUSAL akan melakukan beberapa hal. Mulai dari meningkatkan pemanfaatan sumber energi bersih seperti tenaga air. Perusahaan juga berkomitmen memproduk aluminium dengan jejak karbon serendah mungkin di pasar. Perusahaan juga akan mengembangkan teknologi anoda inert inovatif yang memberikan kepastian pada produksi aluminium bebas karbon.
Sebagai kelanjutan logis dari transformasi ini, manajemen RUSAL telah mengusulkan untuk mengubah nama Perusahaan menjadi “AL +”. Ini akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada Juni nanti.
Brand AL + akan mewakili nilai-nilai inti Perusahaan dan kemajuan pengelolaan lingkungan. Ini mencerminkan posisi perusahaan sebagai salah satu produsen aluminium rendah karbon, bernilai tambah, rendah karbon terbesar di dunia, menonjolkan fokusnya yang dinamis, inovatif, internasional, dan teknologinya.
Bernard Zonneveld, Ketua Dewan Direksi RUSAL mengatakan bahwa saat ini gerakan keberlanjutan semakin cepat di seluruh dunia. Oleh karenanya demerger yang diusulkan dan akan mewakili babak berikutnya dalam perjalanan Rusal. Ini juga secara tegas demi kepentingan kedua perusahaan.
“Ini akan memungkinkan AL + untuk fokus pada prioritas Nol Bersih, lebih lanjut mempromosikan merek rendah karbon terkemuka di industrinya ALLOW. Lalu sementara perusahaan yang baru didirikan akan berkonsentrasi pada penyampaian program modernisasi jangka panjang.
Transformasi yang diusulkan akan memungkinkan kedua perusahaan untuk membuka potensi penuh mereka. Saya yakin bahwa usulan pemisahan aset dengan jejak karbon yang berbeda akan membuka pintu bagi penciptaan nilai pemegang saham di masa depan dan akan mempercepat peluang pertumbuhan ”.
Sementara GM Rusal Evgenii Nikitin mengakui bahwa inilah era baru yang berani bagi Perusahaannyak yang selama 20 tahun terakhir, telah berkembang pesat dari produsen aluminium primer menjadi pemasok pilihan produk VAP berkualitas tinggi dan berkelanjutan untuk merek global terkemuka.
“Transformasi ini mewakili komitmen kami terhadap nilai-nilai inti dan kemajuan pengelolaan lingkungan saat kami melanjutkan perjalanan sebagai produsen aluminium dan VAP yang bersih, rendah karbon, transparan. Pertumbuhan berkelanjutan adalah satu-satunya dasar yang mungkin untuk pengembangan industri di seluruh dunia. Dan kami akan melanjutkan implementasi strategi LST kami yang ambisius.”tandas Evgeni.