Jakarta,TAMBANG. Perusahaan tambang batubara PT Karya Putra Borneo telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 4 Maret 2019. Dalam rapat ini, para pemegang saham mengambil beberapa keputusan penting. Salah satunya penunjukkan jajaran Direksi baru yang mana Iwan Tjahjadi sebagai Direktur Utama. Ia didampingi Aswad dan Aria Ramadhan sebagai Direktur.
Sementara di jajaran Komisaris diangkat Ardiansyah Muchsin sebagai Komisaris Utama didampingi Fadly Amnar Yanto dan Syahrani Idjam HM sebagai komisaris.
Dalam keterangan pers, perusahaan menyebutkan pihaknya juga telah menyampaikan perubahan Direksi dan Komisaris ke Direktorat Jenderal Mineral dan Batu bara. Surat tersebut ditujukan kepada Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara dengan No. 11/S/KPB/III/2019 perihal Permohonan dan Pemberitahuan Pergantian Pengurus Direksi dan Komisaris PT KPB.
“Selanjutnya KPB minta merubah semua ijin. Sekarang Direktur Utamanya sudah bukan lagi berkewarganegaraan India. Seiring dengan adanya RUPS ini kepemilikan sudah kami ambil semua,”terang Komisaris Utama PT Karya Putra Borneo Ardiansyah Muchsin.
Ardiansyah juga menjelaskan setelah kepemilikan diambilalih saat ini KPB sudah bukan lagi PMA. “Kami ingin berganti menjadi PMDN. Oleh karenanya kami akan ikut regulasi Pemerintah Indonesia, apa saja syarat-syaratnya. Kami juga minta pendapat Ditjen Minerba nantinya,”pungkas Ardiansyah.
PT Karya Putra Borneo sendiri merupakan perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Tenggarong, Kalimantan Timur. Saat ini kapasitas produksinya 2 juta ton per tahun.