Jakarta, TAMBANG – Pengamat Pasar Modal Analis Efek Indonesia (AEI) Reza Priyambadha menganalisis, Rupiah diperakan bergerak di kisaran Rp14.478- Rp14.466 pada perdagangan Senin (13/8).
Pergerakan Rupiah yang gagal kembali mengimbangi penguatan USD dikhawatirkan dapat berbalik melemah. Ditambah dengan kondisi makroekonomi dalam negeri yang terdapat rilis kurang baik sehingga berpeluang melemahkan Rupiah.
Meski terdapat peluang melemah namun, diharapkan aksi jual dapat lebih terbatas agar Rupiah tidak melemah lebih dalam.
“Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah,” kata Reza.
Sebelumnya, pasca menguat, pelaku pasar kembali melakukan aksi lepas posisi pada Rupiah dan beralih pada USD yang sejak sebelumnya masih dalam tren kenaikan. Di sisi lain, melemahnya EUR seiring dengan imbas turunnya nilai mata uang Lira Turki turut berimbas pada melemahnya Rupiah.
Diketahui Turki memiliki banyak eksposure utang terhadap Eropa sehingga ketika ekonomi Turki di ambang krisis, maka akan mempengaruhi ekonomi Zona Eropa. Atas kondisi tersebut, EUR pun cenderung melemah.
Selain itu, rilis melebarnya defisit neraca transaksi berjalan hingga 3 persen dari PDB turut menambah sentimen negatif. Di sisi lain, hingar bingar pencalonan presiden dan wakilnya tampaknya tidak banyak terpengaruh pada Rupiah.