Beranda Tambang Today Rupiah Rp14.745, Seiring Pelemahan Bursa Asia

Rupiah Rp14.745, Seiring Pelemahan Bursa Asia

ilustrasi

Jakarta, TAMBANG – Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AEI) Reza Priyambadha, pada Senin (4/9), memprediksikan Rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.745- Rp14.715 per USD.

 

Pergerakan Rupiah kembali melemah terimbas terapresiasinya USD. Adanya sentimen kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi perang dagang kembali membuat permintaan akan USD meningkat. Pergerakan USD kembali terapresiasi setelah Presiden Trump berencana kembali mengenakan tarif impor atas sejumlah barang dari China.  Di sisi lain, pelaku pasar juga mengkhawatirkan kondisi yang sama akan diberlakukan oleh Uni Eropa.

 

“Sementara itu, dari dalam negeri masih minim sentimen positif sehingga Rupiah pun kembali terdepresiasi,” kata Reza.

 

Sebelumnya, pergerakan Rupiah masih memiliki peluang kembali melemah seiring penguatan lanjutan yang terjadi pada USD. Kembali meningkatnya permintaan akan USD membuat pergerakannya cenderung kembali meningkat dan berimbas pada melemahnya Rupiah.

 

“Diharapkan pelemahan Rupiah dapat lebih terbatas. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah,” tutur Reza.

 

Sementara itu, pergerakan bursa Asia cenderung melemah seiring imbas pergerakan bursa saham global yang melanjutkan pelemahannya.

 

Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (ASE) Reza Priyambadha, pada Senin (4/9) mengatakan,  Aksi menahan diri pelaku pasar terhadap kesepakatan dagang antara AS dan Kanada berujung pada kembalinya aksi jual pelaku pasar.

 

Bahkan pelemahan turut dipicu oleh komentar Presiden AS Donald Trump, yang akan kembali mengenakan tarif impor terhadap sejumlah barang dari China senilai USD 200 miliar. “Sejumlah sektor pun kembali mengalami penurunan,” ungkap Reza.

 

Semenata laju indeks saham Eropa cenderung melemah seiring kekhawatiran pasar akan masih adanya potensi terjadinya perang dagang. Indeks pan-European Stoxx 600 melemah 0,8 persen dengan pelemahan sejumlah sektor terutama sektor perjalanan dan otomotif yang turun dalam.

 

Komentar Presiden Trump yang akan kembali berencana mengenakan tarif dagang terhadap sejumlah barang impor China, membuat pelaku pasar khawatir sikap yang sama akan juga dikenakan pada Uni Eropa, terutama otomotif.

 

Di bursa AS, aksi menahan diri pelaku pasar masih terjadi dengan memfaktorkan kondisi jelang kesepakatan dagang antara AS dan Kanada berujung pada kembalinya aksi jual pelaku pasar. Akibatnya sejumlah indeks saham AS masih kembali melemah. Adanya kenaikan pada saham-saham Apple dan Nike terhapuskan oleh pelemahan saham Boeing dan Goldman Sachs yang diikuti penurunan saham-saham lainnya.