Jakarta, TAMBANG – Pergerakan USD yang melemah setelah terimbas terapresiasinya EUR, tampaknya kurang direspon positif oleh Rupiah yang cenderung melemah. Adapun Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp 14.123 dan resisten Rp13.996 per USD.
Binaartha Institutional Research, pada Jumat (22/6), menunjukkan, pergerakan USD melemah setelah indeks aktivitas bisnis diperkirakan akan melemah. Sementara, adanya rencana ECB untuk memperbaiki iklim moneter di kawasan Uni Eropa berhasil membuat EUR menguat.
Dari dalam negeri, tampaknya pelaku pasar masih terlihat panik dengan adanya sentimen perang dagang antara China dan AS, serta rencana kenaikan suku bunga acuan BI. Sehingga untuk sementara menjauhi Rupiah.
Kembali melemahnya laju Rupiah, membuka peluang pelemahan kembali bagi pelaku pasar yang lebih memilih untuk pegang sejumlah mata uang safe haven. Sementara itu, meski dari dalam negeri tidak terlalu banyak berita negatif terkecuali rencana Bank Indonesia yang berencana kembali menaikan tingkat suku bunga acuannya, tampaknya belum sepenuhnya terefleksi pada pergerakan Rupiah.
IHSG Tak Mampu Bertahan di Zona Hijau
Masih adanya kepanikan dalam menanggapi sentimen yang ada membuat laju IHSG tidak mampu bertahan di zona hijau setelah sempat terjadinya kenaikan di awal sesi.
Tampaknya pelaku pasar memanfaatkan kenaikan tersebut untuk trading sesaat dan mendapatkan gain, untuk kemudian kembali mengamankan posisi. Laju Rupiah yang kembali melemah dalam membuat pelaku pasar kembali panik.
Pelaku pasar masih merespon kombinasi sentimen yang direspon negatif antara global berupa ancaman perang dagang antara AS dan China. Serta rencana BI yang berencana mengikuti langkah The Fed untuk menaikan tingkat suku bunga acuannya. Di sisi lain, pergerakan bursa saham Asia yang cenderung variatif melemah turut membuat laju IHSG kembali memerah. Asing mencatatkan nett sell Rp833,79 miliar dari sebelumnya nett sell Rp2,04 triliun.
Pergerakan IHSG pada 22 Juni
Penurunan IHSG sebesar 61,71 poin atau 1,05 persen lebih baik dibandingkan pelemahan sebelumnya yang turun 109,59 poin atau 1,83 persen. Pergerakan IHSG berada di target support 5821-5836.
Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 5808-5816 dan resisten 5832-5841. Pergerakan IHSG yang tidak mampu bertahan di zona positifnya, akibat kepanikan berlebihan dari pelaku pasar membuat peluang kenaikan menjadi lebih kecil. Apalagi kondisi dari bursa saham global kembali melemah sehingga dikhawatirkan dapat berimbas pada IHSG meski secara posisi mayoritas saham menarik untuk dikoleksi. Tetap mewaspadai terhadap sentimen-sentimen yang dapat membuat IHSG kembali melemah.
Saham-saham pilihan:
TKIM Maintain buy selama dapat bertahan di atas 17650. Support 17550-17650 Resisten 17950-18250
HOKI Maintain buy selama bertahan di atas 870. Support 860-870 Resisten 900-910
IMAS Trading buy selama dapat bertahan di atas 4590. Support 4580-4590 Resisten 4670-4680
EXCL Trading buy selama dapat bertahan di atas 2550. Support 2540-2550 Resisten 2590-2610
PGAS Trading buy selama dapat bertahan di atas 2070. Support 2050-2070 Resisten 2100-2120