Jakarta, TAMBANG – PT RMK Energy Tbk (RMKE) mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp 37,7 miliar pada kuartal pertama tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan signifikan disebabkan kondisi cuaca yang buruk di Sumatera Selatan.
Direktur Operasional Perseroan, William Saputra menjelaskan dampak cuaca buruk ini cukup signifikan mempengaruhi kinerja operasional. Namun, ujar dia, kondisi ini bersifat sementara karena pada kuartal kedua tahun ini cuaca semakin ramah dan volume segmen jasa telah meningkat signifikan pada bulan Mei 2024 dan tertinggi selama periode tahun 2024.
“Peningkatan kinerja operasional bulan Mei tahun ini merupakan indikasi yang sangat baik untuk kinerja Perseroan di akhir semester pertama tahun ini. Dengan kondisi cuaca yang mulai membaik, kami semakin optimistis untuk mengoptimalkan kinerja yang baik pada tahun ini,” kata William.
“Untuk menjaga kinerja positif yang berkelanjutan, kami terus mengembangkan usaha logistik batu bara dengan melihat peluang-peluang yang ada di luar Sumatera Selatan. Sehingga saat adanya tantangan yang bersifat sementara dan di luar kontrol seperti cuaca, kami masih dapat mengurangi dampak negatif cuaca yang ada di area operasional Sumatera Selatan. Pada tahun ini kami juga akan masih menjalin beberapa kolaborasi bersama tambang-tambang yang berada di/atau di luar area operasional Sumatera Selatan”, tambah William.
Baca juga: Beroperasi Normal Sebulan Penuh, RMKE Muat 880,9 Ribu Ton Batu Bara
Curah hujan yang sangat tinggi menurunkan produksi tambang di sekitar area operasional sehingga berdampak pada penurunan volume penjualan dan jasa batu bara. Segmen penjualan dan jasa batu bara berkontribusi masing-masing sebesar 48,3% dan 51,7% pada total laba usaha RMKE.
Segmen jasa masih menjadi penyokong kinerja positif pada 1Q 2024. Seiring dengan laba bersih, RMKE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 585,9 miliar atau mengalami penurunan sebesar 23,1% YoY akibat cuaca ekstrim.
Hingga Maret 2024, Perseroan membongkar muatan 768 rangkaian kereta dengan volume sebesar 1,9 juta MT batu bara dan memuat 215 tongkang dengan volume sebesar 1,6 juta MT batu bara. Volume tersebut mengalami penurunan yang signifikan karena curah hujan yang sangat tinggi, namun RMKE masih dapat menjaga ketepatan waktu bongkaran kereta untuk mengoptimalkan waktu operasional yang terbatas saat kondisi hujan.
Hingga periode Maret 2024, RMKE berhasil membongkar muatan kereta dengan rata-rata waktu 3:18 jam, atau lebih cepat 4 menit dibandingkan dengan periode sama tahun lalu 3:22 jam. Ketepatan waktu ini menjadi prioritas Perseroan memberikan service excellent kepada pelanggan
Pada segmen penjualan, RMKE berhasil menjual 760 ribu MT batu bara pada 1Q 2024, atau meningkat sebesar 5,7% YoY. Volume penjualan batu bara ini berasal dari tambang in-house dan pihak ketiga yang berkontribusi masing-masing sebesar 18,6% dan 81,4%.
Perseroan berupaya untuk meningkatkan volume penjualan batu bara dari pihak ketiga untuk mengurangi dampak negatif penurunan produksi tambang in-house karena cuaca buruk dan penurunan harga batu bara.
Direktur Utama Perseroan, Vincent Saputra juga menyampaikan bahwa kinerja keuangan Perseroan pada 1Q 2024 cukup terdampak dengan adanya cuaca hujan yang tinggi di Sumatera Selatan. Namun RMKE masih dapat menjaga kinerja positif berkelanjutan di tengah tantangan cuaca.
“Meskipun demikian, kami masih optimistis dapat memperbaiki kinerja keuangan pada sisa waktu yang cukup panjang pada tahun ini dengan kondisi cuaca yang membaik dan kinerja operasional meningkat signifikan pada Mei 2024 menjadi katalis positif bagi kinerja keuangan RMKE ke depannya”, tambah Vincent.