Beranda Tambang Today Rio Tinto: Belum Ada Kesepakatan dengan Pemerintah Indonesia

Rio Tinto: Belum Ada Kesepakatan dengan Pemerintah Indonesia

Jakarta, TAMBANG – Rio Tinto merilis belum ada kesepakatan soal harga Participating Interest (PI) miliknya di Tambang Grassberg, Papua dengan Pemerintah Indonesia. Rio Tinto juga menegaskan, upaya tawar menawar masih berjalan.

 

“Tidak ada kesepakatan yang tercapai, dan tidak ada kepastian bahwa perjanjian yang mengikat akan ditandatangani,” tulis Rio Tinto dalam siaran persnya, Rabu (23/5).

 

Sebelumnya, PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) mewakili Pemerintah Indonesia, bernego dengan Rio Tinto soal harga PI sebesar 40 persen di tambang Grassberg, milik PT Freeport Indonesia.

 

“Rio Tinto menegaskan bahwa diskusi antara Rio Tinto, Inalum dan Freeport sedang berlangsung, termasuk mengenai harga,” lanjut keterangan tersebut.

 

Meski demikian, pihak Rio Tinto sudah mencatat soal laporan potensi pembelian 40 persen PI dengan seluruh bunganya seharga USD3,5 miliar.

 

Saat dikonfirmasi, Head of Corporate Comunications Inalum, Rendi Witular menegaskan, proses negosiasi memang masih terus dilakukan oleh Inalum. Sayangnya, Rendi belum bisa membeberkan harga yang diajukan Inalum atau sebaliknya, yang disodorkan oleh Rio Tinto kepada Inalum.

 

“Saya tidak bisa komentar karena terikat dengan non-disclosure agreement,” ujar Rendi kepada tambang.co.id.

 

Sebagai informasi, penjualan PI 40 persen Rio Tinto merupakan upaya pemenuhan divestasi saham 51 persen yang harus diserahkan Freeport kepada pemerintah.

 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan negosiasi bakal rampung pada April lalu, tapi hingga saat ini tawar-menawar belum juga menjumpai titik temu. Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, upaya nasionalisasi aset ini bukanlah gagal tercapai.

 

Rini menyebut, ia menargetkan Inalum sebagai kepala holding industri pertambangan bisa menyelesaikan proses divestasi saham Freeport Indonesia pada akhir Juni 2018.