Beranda ENERGI Migas Rilis Buku Putih Baru, YCP Soroti Dampak Upaya NZE Bagi Industri Migas

Rilis Buku Putih Baru, YCP Soroti Dampak Upaya NZE Bagi Industri Migas

Jakarta,TAMBANG,-Masyarakat Global terus mendorong pencapaian Net Zero Emissions (NZE). Berbagai langkah dilakukan untuk mencapai target yang sudah ditetapkan masing-masing negara. Dalam situasi yang demikian, pelaku usaha di sektor minyak dan gas harus menghadapi tantangan yang signifikan. Mulai dari biaya investasi tinggi dan kurangnya pemahaman terkait perubahan penting tersebut.

Hal itu menjadi salah satu poin dalam white paper baru berjudul “Indonesia’s Net Zero Emissions Journey: The Impact of Clean Energy Targets on the Oil & Gas Industry” yang dirilis YCP Group. YCP Group sendiri merupakan perusahaan konsultan yang fokus di Asia dengan fokus pada layanan manajemen dan investasi utama.

Acara ini mempertemukan para profesional industri dan pakar terkemuka di industri minyak dan gas Indonesia yang menyediakan tempat untuk memberikan wacana yang bermakna tentang bagaimana transisi energi ramah lingkungan di Indonesia. Lalu dilihat bagaimana ambisi NZE yang dicanangkan akan berdampak pada industri minyak dan gas secara luas.

“Meskipun terdapat peningkatan kebutuhan akan lebih banyak inisiatif Net Zero Emissions (NZE), para pemain minyak dan gas kami menghadapi tantangan besar, seperti biaya investasi yang tinggi dan kurangnya pendidikan mengenai perubahan penting ini. Kami mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk menjadi bagian dari gerakan perintis ini di Indonesia dan membantu membentuk masa depan energi.” terang YCP Partner & Country Manager Indonesia Septian Waluyan.

Turut hadir dalam acara tersebut Pilar Dieter, Managing Partner dan CEO Divisi Layanan Manajemen YCP. Ia menjelaskan bahwa pemerintah di seluruh dunia telah menetapkan target Net Zero Emission (NZE) yang agresif, yang diwujudkan dalam komitmen kuat yang dicanangkan oleh sektor swasta dan komunitas bisnis.

“Namun, banyak rencana yang bertujuan baik oleh dunia usaha dapat menemui tantangan mulai dari penolakan politik dan masyarakat hingga penurunan kinerja keuangan mereka secara ekonomi. Hal ini menyebabkan penundaan dan revisi yang lemah terhadap komitmen mereka. Jalan untuk mencapai target penting NZE memerlukan perpaduan antara komitmen, kemitraan kolaboratif, dan inovasi teknologi,” terang Pilar.

Selama dekade terakhir, sektor minyak dan gas Indonesia telah menjadi pemasok energi terbesar, menyumbang 33,4% dari total pasokan energi. Meski demikian, kontribusi sektor tersebut terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mengalami penurunan sebesar 2,6%, sedangkan sektor lainnya tumbuh sebesar 4,2%.

Permintaan energi terbarukan telah tumbuh dengan CAGR 4,5% selama dekade terakhir, terutama energi angin dan surya. Para ahli memperkirakan energi terbarukan akan melampaui minyak dan gas sebagai sumber energi utama. Meskipun terdapat peningkatan penekanan pada strategi transisi energi, industri minyak dan gas Indonesia masih merupakan penyumbang emisi CO2 yang signifikan. Perusahaan minyak dan gas Indonesia memproduksi 658.540 barel minyak per hari (BOPD), sehingga menghasilkan peningkatan emisi sebesar 13,2%, dengan total hampir 330,5 juta metrik ton.

Angka-angka yang mengejutkan ini menyoroti perlunya lebih banyak inisiatif Net Zero Emissions (NZE) di negara ini untuk mengurangi emisi karbon dari kegiatan hulu, tengah, dan hilir. Transisi energi ramah lingkungan di negara ini juga menghadirkan peluang pertumbuhan yang signifikan bagi para pemangku kepentingan energi dan dunia usaha lainnya. Baik pelaku sektor publik maupun swasta diharapkan untuk mempercepat upaya mereka melalui kolaborasi pemerintah-swasta untuk mencapai tujuan NZE.

Buku Putih ini menggali tantangan, kesenjangan, dan solusi potensial dalam transisi industri menuju keberlanjutan dan memberikan peta jalan terperinci untuk pengembangan pasar di masa depan. Angka-angka yang mengejutkan ini menyoroti perlunya lebih banyak inisiatif Net Zero Emissions (NZE) di negara ini untuk mengurangi emisi karbon. Inisiatif ini perlu dilakukan dari kegiatan hulu, tengah, dan hilir.

Transisi energi ramah lingkungan di negara ini juga menghadirkan peluang pertumbuhan yang signifikan bagi para pemangku kepentingan energi dan dunia usaha lainnya. Baik pelaku sektor publik maupun swasta diharapkan untuk mempercepat upaya mereka melalui kolaborasi pemerintah-swasta untuk mencapai tujuan NZE.