Jakarta, TAMBANG – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan keberadaan industri baterai kendaraan listrik RI sangat penting untuk menyerap sumber daya nikel yang melimpah. Hal ini dia sampaikan dalam International Battery Summit 2024 d Jakarta, Senin (29/7).
“Dengan pangsa pasar yang dominan dalam produksi nikel dan sumber daya mineral penting lainnya yang signifikan, penting bagi Indonesia untuk membangun industri baterai,” ucap Luhut.
“Saat kita memasuki era baru, kemajuan teknologi dan tanggung jawab terhadap lingkungan, peran baterai menjadi semakin penting,” imbuhnya.
Luhut menjelaskan bahwa pembentukan industri baterai kendaraan listrik bagian dari fokus pemerintah dalam mentransformasi ekonomi yang lebih ramah lingkungan. Termasuk sedang fokus hilirisasi sumber daya mineral sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan elektrik tersebut.
“Pemerintah fokus pada transformasi ekonomi melalui industrialisasi ramah lingkungan, hilirisasi sumber daya alam, dan pembuatan produk ramah lingkungan,” beber Luhut.
Menurut Luhut, baterai adalah jantung revolusi hijau yang banyak dibutuhkan di semua lini bisnis teknologi termasuk di industri otomotif electric vehicle (EV). Termasuk untuk menopang teknologi informasi hingga energi baru terbarukan (EBT).
“Baterai adalah jantung dari revolusi hijau, yang berfungsi sebagai komponen penting untuk menggerakkan segala sesuatu mulai dari telepon seluler dan kendaraan listrik hingga sistem energi terbarukan,” ungkap Luhut.
“Inovasi yang kami eksplorasi dan kolaborasi yang kami bangun, akan menentukan masa depan pembangkitan energi di masa depan,” jelas dia.
Berdasarkan data Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), RI memiliki cadangan nikel terbesar dunia sebesar 55 juta ton pada tahun 2023. Angka tersebut sekitar 42,3 persen dari cadangan dunia yang mencapai 130 juta metrik ton.
Saat ini, produksi nikel Indonesia didorong tumbuh, tidak hanya menghasilkan nickel pig iron, nickel matte atau feronikel, tetapi juga produk nikel kadar rendah yang dihasilkan dari high pressure acid leach (HPAL) untuk kebutuhan bahan baku baterai kendaraan listrik.
Adapun pabrik baterai kendaraan listrik yang sudah beroperasi di Indonesia antara lain LG energy Solution Ltd, Contemporary Amperex Technology (CATL), BASF, Foxconn dan Britishvolt. Terbaru ada PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang langsung diresmikan Presiden Jokowi di Karawang, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2024.