Jakarta-TAMBANG. Salah satu perusahaan migas swasta nasional, PT Medco Energi Internasional Tbk mengukuhkan diri sebagai perusahaan migas yang tumbuh jadi perusahaan energi terpadu yang mendunia. Pasalnya Medco kini berhasil menguasai 36 blok migas yang tersebar di tiga benua.
Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk, Lukman Mahfoedz mengemukakan bahwa perseroan berhasil mencapai berbagai prestasi yang membanggakan hingga usia ke-35 tahun ini. Di antaranya diawali dengan kepemilikan atas tiga blok migas pada tahun 1992. Perusahaan juga menjadi panutan dalam hal pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup berkat komitmen berkelanjutan dalam menerapkan best practices dengan memperoleh penghargaan Proper Emas empat kali berturut-turut sejak 2011.
“Medco Energi merupakan perusahaan eksplorasi dan produksi migas pertama dan satu-satunya di Indonesia, hingga saat ini meraih penghargaan tersebut melalui Blok Rimau. Sedangkan aset-aset lain berhasil menerima Proper Hijau. Pencapaian ini telah mengukuhkan Medco Energi menjadi perusahaan energi kelas dunia dengan operasi berkelanjutan,” kata Lukman dalam siaran persnya, Rabu (17/6).
Rekam jejak keberhasilannya selama 35 tahun ini telah teruji dan perusahaan yakin akan diikuti keberhasilan proyek-proyek utama yang sedang dijalankan. Seperti integrasi proyek pengembangan Gas Senoro dan Donggi Senoro LNG, proyek pilot EOR di Rimau, dan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi Sarulla yang merupakan kontrak tunggal terbesar di dunia.
Perusahaan itu juga berhasil menahan laju penurunan produksi menjadi hanya sebesar 7-8%. Di luar negeri, Medco Energi baru saja mendapatkan perpanjangan kontrak selama 25 tahun di Oman serta 90 persen tingkat keberhasilan dalam kegiatan eksplorasi di Area 47 Libya.
“Saya bangga dengan perkembangan Medco Energi hingga saat ini. Berkat dukungan dan kepercayaan semua pemangku kepentingan, kami mampu terus berada pada jalurnya dalam usaha di bidang energi di Indonesia,” katanya.
Selama 14 tahun, Medco mengklaim telah memberikan kontribusi sebesar US$ 12 miliar dalam bentuk penjualan minyak dan gas bagian negara, serta pembayaran pajak. Karena itu, pihaknya mengharapkan dukungan dari pemerintah agar terus berkesempatan untuk berkiprah pada bidang energi di Indonesia.