Jakarta-TAMBANG. Ada sejumlah proyek yang telah dirancang perusahaan tambang batu bara milik negara PTBA . Terkait dengan itu, perusahaan mengalokasikan belanja modal atau (capex) di tahun buku 2015 sebesar Rp5 triliun. “Tahun ini capex kita Rp5 trilliun,” kata Direktur Utama PTBA Milawarma di Jakarta saat RUPS Tahunan perseroan.
Belanja modal yang cukup besar tersebut menurut Milawarma akan dipergunakan sebagai modal pengembangan usaha dan rutinitas perseroan yang selama ini sudah dilakukan. “Fokus ke (belanja) rutin dan pengembangan,” tegas Milawarma.
Sebagaimana diketahui BUMN tambang batu bara ini tengah menyelesaikan pembangunan PLTU Banjasari 2×110 megawatt (mw) di mulut tambang beserta infrastruktur di Lahat Sumatera Selatan. Juga peningkatan kapasitas pelabuhan Bandar Lampung menjadi 25 juta ton per tahun yang dijadwalkan mulai beroperasi pada triwulan II tahun ini. Pelabuhan Tarahan ini nantinya akan dilengkapi dengan satu dermaga (jetty) baru dengan kapasitas 210.000 DWT yang letaknya tepat disamping dermaga lama berkapasitas 80.000 DWT (Panamax) serta satu dermaga tingkang dengan kapasitas 10.000 DWT.
Juga ada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bangko Tengah dengan kapasitas 2×620 MW. Untuk kegiatan ini PTBA pada 27 Maret silam telah menandatangani Facility Loan Agreement senilai US$ 1,2 miliar dengan The Export-Import Bank of Cina (CEXIM). Ini merupakan 75% dari total nilai proyek. Sisanya sekitar US$400 juta merupakan equity dari anak perusahaan yang mengelola PT Huadian Bukit Asam Power, masing-masing US$180 juta oleh PTBA dan sisanya Cina Huadian Hongkong Co.Ltd sebesar US$220 juta.