Jakarta, TAMBANG – PT Bukit Asam,Tbk, (PTBA) perusahaan tambang batu bara plat merah, optimis pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 akan sesuai target. Sebagaimana diketahui operasi komersial (commercial operation date/COD) unit 1 direncanakan pada Desember 2021. Sementara untuk unit 2 akan selesai pada Maret 2022.
“COD atau tahap komersial akan diselesaikan pada bulan Desember 2021 untuk Unit 1 dan bulan Maret 2022 untuk Unit 2,” kata Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk, Suherman.
Ia juga menyampaikan saat ini tengah dalam proses pemenuhan persyaratan Financial Close.
“Loan agreement sudah ditandatangani dan Financial Closenya tanggal 17 Juni 2018. Saat ini EPC Contract Coal Supply Agreement dan O&M contract dalam tahap finalisasi. Financial Close diperkirakan akan selesai pada Juni 2018,” terang Suherman kepada tambang.co.id di Jakarta (21/2).
Selain itu, perusahaan juga melakukan pembebasan lahan untuk PLTU dan dalam proses pembebasan lahan untuk transmisi.
“Selain itu secara paralel melakukan land clearing untuk lahan yang sudah dibebaskan dan melakukansoil investigation, sebelum financial close,” pungkas Suherman.
Untuk diketahui, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 berkapasitas 2×620 megawatt. Semula listrik dari pembangkit ini akan mengalirkan listrik ke Jawa. Dalam pembangunannya PTBA menggandeng mitra dari Cina China Huadian Hong Kong Ltd.
Kedua perusahaan membentuk perusahaan patungan PT Huadian Bukit Asam Power. Total investasi yang disiapkan mencapai USD1,6 miliar yang akan diperoleh dariChina Export Import Bank.
Dalam amandemen PPA yang dilakukan pada Oktober 2017 silam ada beberapa perubahan. Pertama PLTU Sumsel 8 ini akan menyalurkan listrik ke pulau Jawa melalui sistem HVDC atau jaringan bahwa laut Sumatera Jawa, kini dialihkan ke jaringan Sumatera melalui transmisi 500 kiloVolt (kV).
Kedua, Perusahaan akan membangun jalur transmisi dari PLTU Sumsel 8 ke gardu induk PLN di Muara Enim sejauh 45 km. Ini akan menambah investasi sehingga totalnya mencapai USD1,7 miliar. Dan ketiga, memanfaatkan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan yakni super critical.