Jakarta,TAMBANG, Meski harus menghadapi tantangan akibat pandemi Covid-19, PT J Resources Asia Pasifik,Tbk (PSAB) tetap fokus pada rencana kegiatannya. Salah satunya mempersiapkan kegiatan konstruksi tambang Doup yang akan dioperasikan anak usahanya PT Arafura Surya Alam (ASA). Tambang emas ini nantinya akan menjadi salah satu asset penting PSAB dimasa mendatang.
Sampai sekarang perusahaan telah melakukan menandatangani komitmen kerja sama dengan beberapa mitra. Diantaranya dengan PT PLN (Persero) terkait pasokan listrik. Dari kesepakatan yang ditandatangani pada Oktober 2020 silam, PT PLN akan menjual dan menyalurkan tenaga listrik dengan layanan premium silver tariff industri LI-3/20 MVA..
Perusahaan juga telah menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan kontraktor tambang PT Samudra Mulia Abadi pada November 2020. Saat ini perusahaan sudah mulai memobilisasi alat ke lokasi penambangan. Kemudian pemesanan mesin “long lead” dan peralatan untuk kegiatan penambangan dan pengolahan emas akan dimulai pada pertengahan Desember ini. Juga studi terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Final sudah dimulai dengan menggandeng LAPI-ITB.
“Kemungkinan sudah dapat beroperasi penuh pada kuartal IV/2021 mendatang dengan umur tambang selama 10 hingga 15 tahun,” terang Direktur PSAB Sanjaya J.
Sanjaya juga menyebutkan tambang Doup diproyeksikan dapat menghasilkan sebanyak 50.000 hingga 80.000 ons emas setiap tahunnya. Untuk pengembangan tambang Doup ini, Perusahaan menyiapkan Capital Expenditure (CAPEX) sebesar USD136 juta. Dana ini digunakan sesuai dengan kemajuan pengembangan tambang.
Eksplorasi Lanjutan Di Bakan
Selain mengembangkan tambang Doup, PSAB juga melakukan kegiatan eksplorasi lanjutan di beberapa lokasi di tambang Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondow. Meski sudah beroperasi, tambang yang dikelola anak usahanya, PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) ini masih menyimpan potensi yang cukup besar. Kegiatan eksplorasi lanjutan ini dimaksud untuk meningkatkan cadangan dan sumber daya. Eksplorasi lanjutan ini dilakukan di dua lokasi yakni Jalina dan Tapagale. Kedua tempat ini letaknya tidak terlalu jauh dari pabrik pengolahan. Dari kegiatan eksplorasi lanjutan di Tapagale ditargetkan akan menghasilkan sekitar 250-350 Koz dengan kadar emas o,30-1,0 gpt Au.
Selain itu, perusahaan juga melakukan review atas sejumlah prospek lain yang signifikan di Blok Bakan termasuk di Selatan Gosan, Tobayagan, Marpaung dan lainnya. “Ini dilakukan untuk memperpanjang usia dan optimalisasi tambang Bakan sebagai salah satu asset penting perusahaan,”ucap Edi Permadi. Edi juga menyampaikan di tengah pandemi covid-19, perusahaan lewat anak usahanya PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) sukses menjadi satu satunya perusahaan tambang mineral yang meraih predikat terbaik (Trophy) dalam Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik untuk Kelompok Komoditas Mineral. Sementara dari sisi kinerja operasi, Edi memastikan sampai kuartal III tahun ini, kinerja produksi perusahaan masih sesuai yang diharapkan. Sebagaimana diketahui tahun ini PSAB mematok target produksi sebesar 155.000 - 160 oz hingga akhir tahun.