Jakarta, TAMBANG – Perusahaan tambang emas PT J Resources Asia Pasifik, Tbk (PSAB) mencetak kinerja positif. Sampai akhir tahun ini produksi emas Perseroan diproyeksikan mencapai 100 ribu ounce, atau naik jadi 181 persen dibanding tahun lalu yang berada di angka 55 ribu ounce.
“Kami optimis jumlah produksi kami di tahun 2023 dapat mencapai 100 ribu ounce,” terang Direktur Utama PSAB, Edi Permadi dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (21/12)
Adapun jumlah produksi emas hingga kuartal III tahun ini, tercatat sebesar 50 ribu ounce. Meningkat 16,5 persen dibandingkan dengan pencapaian di periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 43 ribu ounce.
Dengan kinerja operasional yang positif, kata Edi, pendapatan perusahaan di kuartal III pun meningkat. J Resources membukukan pendapatan sebesar USD 93 juta, naik USD 16 juta atau 121 persen dibandingkan dengan periode September 2022.
Sementara laba kotor tercatat sebesar USD 51,2 juta atau naik sebesar USD 19,2 juta dibandingkan periode September 2022, yaitu sebesar USD 32 juta. Laba operasional PSAB sampai dengan September 2023 tercatat sebesar USD 23,6 juta atau naik sebesar USD 16,1 juta dibandingkan dengan September 2022, yaitu sebesar USD7,5 juta.
“Peningkatan kinerja operasional kami di kuartal III tahun 2023 tercemin dari membaiknya laba setelah pajak. Sesuai dengan perencanaan yang telah kami buat, masih akan terjadi peningkatan produksi di kuartal IV tahun ini.” ungkap Edi Permadi.
Dari sisi cadangan dan sumber daya emas pun mengalami peningkatan. Sejak tahun 2011, sumber daya meningkat dua kali lipat dan cadangan 6 kali lipat dengan pertumbuhan replacement ratio tahunan yang konsisten. Peningkatan replacement ratio dan produksi selama ini berasal dari pertumbuhan organik. Sejak 2011 sudah hampir 1,9 juta ounce emas dore yang diproduksi.
“Kami terus mempertahankan sumber daya dan cadangan yang cukup besar sehingga akan tetap berproduksi untuk masa lebih dari 15 tahun,” terang Edi.
Edi pun menyebutkan dengan kinerja positif ini, J Resources juga telah berhasil melakukan pelunasan dan amortisasi terhadap obligasi pada tahun 2023 sebesar Rp159 miliar atau 12,5% dari saldo akhir Desember 2022.
“Kita optimis dengan harga emas yang diproyeksikan masih tinggi dan kinerja produksi yang meningkat kami dapat menyelesaikan semua kewajiban,” tutupnya.