Schneider Electric Indonesia akan memproduksi trafo untuk mendukung program Pemerintah di sektor ketenagalistrikan. Tidak hanya itu, perusahaan juga telah membangun pabrik power transformer di beberapa tempat di Indonesia.
Jakarta-TAMBANG. Perusahaan global di bidang pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric Indonesia berpartisipasi mewujudkan proyek listrik 35 ribu megawatt (MW).
Riyanto Mashan, Country President Schneider Electric Indonesia, mengatakan kebutuhan tenaga listrik di Indonesia saat ini terus meningkat, dengan pertumbuhan rata-rata 8,4% per tahun, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar rata-rata 6% per tahun. Jadi, setiap tahun dibutuhkan tambahan pasokan listrik sekitar 5.700 MW.
Salah satu bentuk dukungan terhadap program kelistrikan yang digarap pemerintah, Schneider Electric Indonesia memproduksi power transformer atau yang biasa dikenal sebagai trafo yang memegang peranan yang sangat penting. Terletak di dalam gardu induk, Trapo berfungsi mengatur besaran kapasitas arus listrik sehingga energi listrik bisa tersalurkan sesuai kebutuhan dan memberikan manfaat optimal bagi para penggunanya.
“Kini, Schneider Electric menghadirkan solusi ini di Indonesia sebagai bukti nyata dari proses transfer pengetahuan dan teknologi yang secara berkelanjutan melakukan lintas negara sebagai sebuah perusahaan global,” ungkapnya kepada media saat melakukan kunjungan pabrik di daerah Cibitung, Rabu (2/12).
Pabrik anyar, power transformer Schneider yang berlokasi di Cibitung didirikan di atas lahan seluas 33.000 meter persegi, memproduksi Distribution Transformer dan Trafo yang digunakan oleh PLN dan sektor-sektor lain seperti pertambangan, minyak dan gas, data center, manufacturing, transportasi seperti kereta api, bangunan komersial maupun residensial, dan lain sebagainya.
“Dari total produksi sekitar 70% dijual di pasar domestik, dan permintaan banyaknya memang dari PLN. Hampir setengahnya,” ujarnya. Riyanto menambahkan, penjualan terbesar tersebar di kawasan Asia Pasifik. Tahun depan, pihaknya akan terus menggenjot penjualan diberbagai sektor.
Sebelum berproduksi di Indonesia, Schneider Electric telah terlebih dahulu dikenal sebagai salah satu pesaing kuat di industri trafo di negara-negara lain seperti Perancis, India dan Turki.
Pabrik power transformer melengkapi fasilitas pabrik Schneider Electric Indonesia yang sudah ada sebelumnya di Indonesia yaitu: pabrik Cikarang, Pulo Gadung, Batam, dan satu pabrik lainnya yang juga berlokasi di area Cibitung. Pabrik ini juga meningkatkan kandungan local Indonesia melalui partisipasi aktif Schneider Electric dalam mendukung pertumbuhan sistem kelistrikan di Indonesia.
Schneider Electric Indonesia, perusahaan global di bidang pengelolaan energi dan automasi, juga telah meraih enam penghargaan di ajang SNI Award 2015 yang digelar November 2015.
“Empat diantaranya,kami dapat emas,” tambahnya.
Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai penyelenggara SNI Award berharap bahwa penghargaan ini dapat menjadi acuan perusahaan/organisasi untuk meningkatkan kinerja mereka, karena SNI Award menilai berbagai aspek yang dapat mendorong kemajuan dalam mewujudkan kinerja yang lebih baik, termasuk kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada pelanggan, manajemen sumber daya, realisasi produk, pengukuran analisis dan evaluasi serta hasil bisnis.