Jakarta – TAMBANG. Produksi minyak di Blok Cepu, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan naik hampir dua kali lipat. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan bahwa penambahan produksi diyakini bisa terjadi bulan Maret 2015.
Dalam hitungan SKK Migas, angka produksi minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu akan naik menjadi 75.000 barel per hari (bph). Padahal, produksi minyak Blok Cepu sampai Februari 2015 lalu hanya berada di kisaran 40.000 bph.
Artinya, dalam pekan ini akan ada kenaikan produksi minyak Blok Cepu sebesar 35.000 bph. Rudianto Rimbono, Kepala Bagian Humas SKK Migas mengatakan, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), operator lapangan minyak Banyu Urip, sudah berada di tahap persiapan akhir untuk menambah produksi minyak. Mulai tahap teknis di lapangan minyak, sampai proses administrasi atau perizinan.
“Kalau semua sudah beres, dalam satu atau dua minggu ini akan ada kenaikan produksi,” kata Rudianto, Minggu (15/3).
Rudianto menilai, secara teknis, penambahan fasilitas produksi berupa well pad atau sebuah landasan tempat untuk berdirinya pompa minyak dilakukan secara bertahap. “Well pad baru di Blok Cepu sudah siap beroperasi. Jadi penambahan produksi dari Blok Cepu ini berasal dari pengoperasian well pad yang baru,” terang Rudianto.
Kenaikan produksi Blok Cepu tidak hanya ditargetkan sampai 75.000 bph. Rudianto menuturkan, target optimal produksi Blok Cepu adalah 165.000 bph. Target ini diharapkan tercapai secara bertahap hingga akhir tahun 2015. Apabila target ini tercapai, maka Blok Cepu akan menyumbang 20% dari produksi minyak dalam negeri.
“Saat ini produksi minyak secara nasional sebesar 825.000 bph, dan salah satu penyumbang terbesar berasal dari Blok Cepu,” tambahnya. Rudianto berharap, persiapan untuk penambahan produksi minyak yang dilakukan EMCL bisa berjalan lancar.
Jadual penambahan produksi minyak dari Blok Cepu sempat molor selama dua kali. Jadual pertama, produksi minyak Blok Cepu ditargetkan naik pada Agustus 2014 lalu. Setelah target itu tidak tercapai, dilakukan penjadualan ulang. Rencana pelaksanaan penambahan produksi minyak Blok Cepu berikutnya adalah November 2014.
Namun, target kedua kembali meleset. Sehingga, SKK Migas memutuskan merevisi kembali jadual peningkatan produksi puncak Blok Cepu menjadi Maret atau April 2015. Dengan jadual baru ini, SKK Migas memperkirakan, Blok Cepu bisa memproduksi sebesar 165.000 bph pada bulan Agustus-September 2015 yang akan datang.
Produksi minyak Blok Cepu sangat diandalkan oleh pemerintah untuk menggenjot produksi minyak nasional. Apabila produksi minyak Blok Cepu naik, produksi minyak nasional akan naik. Sebaliknya, apabila produksi minyak dari Blok Cepu menurun, bisa dipastikan produksi minyak nasional bisa ikut merosot.