Beranda Batubara Produksi Batu Bara Bumi Resources 37,7 Juta Ton per Semester I 2024

Produksi Batu Bara Bumi Resources 37,7 Juta Ton per Semester I 2024

produksi bumi
Ilustrasi: Tambang batu bara PT Arutmin Indonesia (Arutmin), Site Asamasam, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Dok: Rian.

Jakarta, TAMBANG – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil memproduksi batu bara sebesar 37,7 juta ton hingga Semester I tahun 2024. Capaian ini meningkat 7% dibanding dengan realisasi produksi batu bara periode sama di tahun lalu yang mencapai 35,4 juta ton.

“Batu bara yang ditambang 37,7 juta metrik ton vs 35,4 juta metrik ton atau naik 7 persen,” ungkap Sekretaris Perusahaan BUMI, Dileep Srivastava dalam keterangan resmi, Rabu (31/7).

Kenaikan 7 persen juga terjadi pada kinerja penjualan batu bara yang mencapai 37 juta ton pada Semester I 2024 dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai 34,6 juta ton. “Penjualan batu bara 37.0 juta metrik ton vs 34,6 juta metrik ton, naik 7 persen,” imbuh Dileep.

Bumi Resources Tbk menargetkan produksi batu bara sebesar 78-82 juta metrik ton pada tahun 2024 ini. Jika melihat rekam jejak di awal tahun, target tersebut diperkirakan teralisasi.

Ini bisa dilihat dari kenaikan produksi batu bara pada Kuartal I 2024 di mana BUMI mampu mencatatkan 19,5 juta metrik ton atau naik 21 persen dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 16,1 juta ton.

“Batu bara yang ditambang 19,5 MT, naik 21 persen dibanding 16,1 MT periode Kuartal I 2023,” ungkap Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan, Dileep Srivastava.

Angka tersebut berasal dari dua anak usahanya yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin).

Pada Kuartal I ini, KPC berhasil memproduksi batu bara sebesar 14,5 juta metrik ton, naik 32 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama yang sebesar 10,9 juta metrik ton.

Sementara Arutmin hanya mampu memproduksi emas hitam itu sebesar 5,1 juta metrik ton pada Kuartal I ini. Jika dibandingkan dengan hasil produksi di periode sama tahun lalu, angka tersebut turun sekitar 2 persen yang mencapai 5,2 juta metrik ton.