Jakarta-TAMBANG. Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan untuk mengelola Sumber Daya Alam secara bijak. Hal ini disampaikannya ketika memimpin Rapat Terbatas tentang pelaksanaan kegiatan usaha mineral dan batu bara di Kantor Sekretaris Kabinet, Jakarta (10/1). Dalam pengantarnya sebagaimana disampaikan lewat Twitter @setkabgoid milik Sekretaris Kabinet, Presiden Joko Widodo menyampaikan beberapa point.
Orang nomor satu di Indonesia ini menegaskan bahwa Sumber daya Mineral dan batu bara termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Indonesia saat ini menempati peringkat 10 dunia sebagai negara dengan cadangan batu bara terbesar. Namun dengan eksploitasi yang dilakukan seperti saat ini, cadangan batu bara Indonesia hanya cukup untuk 83 tahun.
Oleh karenanya Presiden meminta agar pemanfaatan SDA baik mineral maupun batu bara harus benar-benar dihitung dan dikalkulasi dengan cermat. Ia menegaskan SDA pada prinsipnya harus dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Pengelolaanya harus memperhatikan kemanfaatan, keberlanjutan dan aspek lingkungan hidup. Dan lebih penting lagi berpihak pada kepentingan nasional.
Saat ini pelaku usaha pertambangan sedang menanti revisi keempat PP 23 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu bara. Salah satu yang dinanti pengusaha tambang terkait kebijakan pasca 11 Januari 2017 khusus terkait larangan ekspor mineral.