Nova Farida
[email protected]
Jakarta-TAMBANG. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 5000 MW yang akan dibangun di Cilacap, Jawa Tengah pada awal tahun depan akan menggunakan teknologi rendah polusi.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan meski pembangkit yang akan dibangun di Cilacap Jawa Tengah tersebut menggunakan bahan bakar batu bara tetapi minim polusi karena memanfaatkan teknologi ultra supercritical yang rendah emisi.
“Ini PLTU batu bara ultra super critical boiler, bisa mengelola polusi dengan baik. Ini sudah digunakan di tempat lain,” kata Sudirman, di kantor Kementerian ESDM Jakarta, kemarin (6/11).
Menurut Sudirman, pembangunan pembangkit tersebut berbeda dengan yang lain. Biasanya sebelum pembangunan pembakit dijalin komitmen pembelian listrik terlebih dahulu dengan PLN, tetapi untuk pembangkit tersebut tidak diberlakukan. Ke depannya di dekat PLTU, akan dibangun kawasan industri yang akan mampu menyerap 3.000 MW.
“Biasanya pengembang minta kontrak dulu, baru dibangun. Tapi, ini belum ada kontrak. Namun, PLN menjamin akan menyerap listrik PLTU,” tutur Sudirman.
Menteri Koordinator Bidang Maritim, Indroyono Susilo menambahkan, pembangunan PLTU ini dilakukan secara bertahap, untuk tahap pertama PLTU berkapasitas tiga ribu MW yang akan siap beroperasi pada 2018. “Dalam 4-5 tahun 2018 3000 MW pertama bisa operasi,” pungkasnya.
Bersamaan, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto menambahkan pembangunan pembangkit berbahan bakar
batu bara di wilayahnya, merupakan bentuk partisipasi Kabupaten Cilacap untuk menghindari Indonesia gelap gulita.